ayokegunungkidul

Suasana Ndeso Rumah Makan Bukit Arya di Gunungkidul

Dunia Pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkembang sangat pesat. Berbagai konsep diterapkan untuk mengembangkan sebuah kawasan dan memberdayakan masyarakat lokal. Sama halnya dengan Pondok Makan Bhumi Arya yang berada di Padukuhan Siyono B, Kalurahan Petir, Kapanewon Rongkop. Destinasi wisata ini mengembangkan wisata dengan nuansa pedesaan Gunungkidul yang begitu kental dan wisata minat khusus. […]

Suasana Ndeso Rumah Makan Bukit Arya di Gunungkidul Read More »

Makan-makan Kembali ke Alam di Pasar Godong Jati

Pariwisata dan tempat makan belakangan ini tumbuh pesat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemiliknya masing-masing mempunyai konsep dan target bidikan yang berbeda. Selain rasa makanan, para pengusaha kuliner juga mengembangkan sejumlah konsep untuk tempat. Ada yang menyuguhkan nuansa millenial, modern, instagramable, klasik, kejawen, mewah hingga konsep yang kembali ke alam dan sangat tradisional. Yang

Makan-makan Kembali ke Alam di Pasar Godong Jati Read More »

Batik Kelor, Ponjong

Keanekaragaman potensi ekonomi kreatif di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai bermunculan dalam beberapa waktu terakhir. Setiap daerah mulai berlomba-lomba menciptakan ciri khas sesuai kearifan lokal di wilayahnya. Sebuah hal yang positif tentunya lantaran dengan kehadiran ekonomi kreatif yang dikelola masyarakat lokal ini, akan menjadi penyokong yang luar biasa untuk pertumbuhan daerah. Salah satu yang tengah

Batik Kelor, Ponjong Read More »

Kuliner Khas Gunungkidul: Tempe Benguk dan Tempe Mlanding

Kuliner khas Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tak kalah memikat adalah tempe benguk dan tempe mlanding. Pada dasarnya, kedua jenis tempe ini sama dengan tempe kedelai umumnya. Hanya saja, bahan dasar yang digunakan yang membedakannya, yakni koro benguk dan juga biji mlanding. Gunungkidul terkenal dengan kawasan yang tandus, sehingga untuk pertanian kedelai yang membutuhkan suplai

Kuliner Khas Gunungkidul: Tempe Benguk dan Tempe Mlanding Read More »

Sejarah Joglo Citakan di Wonosari

Sebuah bangunan joglo tua masih terlihat kokoh berdiri di daerah Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gentengnya konon masih asli dan belum pernah diganti sejak bangunan didirikan. Padahal bangunan itu telah berusia berabad-abad lamanya. Bangunan lawas itu dikenal dengan nama Joglo Citakan. Menurut sejarah,Joglo Citakan didirikan oleh Ki Bagus Demang Wonopawiro sekitar tahun 1750. Joglo

Sejarah Joglo Citakan di Wonosari Read More »

Secara Topografi, Gunungkidul Dibagi Jadi 3 Zona

Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu : Zona Utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200 m – 700 m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit, terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m-12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan bataun induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi

Secara Topografi, Gunungkidul Dibagi Jadi 3 Zona Read More »

 Usal dan Bulu babi, Kuliner unik di pesisir Gunungkidul

Jika Belalang, Ulat dan Puthul merupakan makanan ekstrim yang banyak ditemui di Kawasan Pegunungan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,, Beda halnya dengan Bulu babi dan Usal. Saat memasuki musim penghujan, masyarakat pesisir pantai Gunungkidul biasa mencari bulu babi untuk dijadikan olahan khas. Hewan laut yang kelihatannya menyeramkan ini ternyata dapat diolah menjadi makanan yang lezat. Cara

 Usal dan Bulu babi, Kuliner unik di pesisir Gunungkidul Read More »

Bothok dan Peyek Laron ala Gunungkidul

Selain digoreng, laron oleh sebagian warga juga diolah menjadi masakan bothok. Laron yang sudah dibersihkan sayapnya lantas dicampur parutan kelapa muda dan beberapa bumbu, kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Caranya cukup mudah, setelah laron dibersihkan sayapnya diberi bumbu bawang putih, bawang merah, cabai, gula dan micin. Terus dibungkus daun pisang dan dikukus. Pilihan lain

Bothok dan Peyek Laron ala Gunungkidul Read More »

 Olahan Tawon Jadi Kuliner di Gunungkidul

Serangga tawon juga tak lepas dari bahan makanan olahan. Biasanya, masyarakat Gunungkidul memasak tawon goreng untuk konsumsi pribadi. Namun, hanya anak tawon yang diambil dari sarangnya untuk kemudian dicuci dan dicampur bumbu. Kuliner ekstrem asal Gunungkidul ini cukup sulit ditemukan karena keberadaan tawon atau lebah yang jarang diperjualbelikan. Biasanya warga Gunungkidul sengaja memeliharanya sendiri di

 Olahan Tawon Jadi Kuliner di Gunungkidul Read More »

Cara orang Gunungkidul Mengolah Laron

Sebagian orang mungkin jijik dengan binatang jenis laron dan belalang. Namun, di tangan warga Gunungkidul, dua serangga itu bisa menjadi bahan masakan yang lezat dan layak untuk dicicipi. Laron juga disebut-sebut mengandung protein tinggi. Serangga jenis laron hanya bisa ditemukan di musim penghujan. Biasanya mereka keluar dan terbang pada pagi hari yang cerah setelah malamnya

Cara orang Gunungkidul Mengolah Laron Read More »