ayokegunungkidul

Masakan kuliner tradisional dan oleh-oleh Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, semakin dikenal luas utamanya wisatawan. Dalam menikmatinya, beberapa macam kuliner tersebut harus segera dimakan setelah melalui proses pemasakan. Sayur Lombok ijo, Gudeng daun pepaya, Nasi merah, dan beberapa yang lain harus dinikmati setelah siap saji. Padahal, tidak sedikit wisatawan yang menginginkan jenis masakan tersebut dijadikan sebagai […]

Ruwat Bumi Adalah ruwatan untuk alam semesta. Biasanya diselenggarakan melalui pagelaran wayang dan dilakukan pada malam hari. Pagelaran wayang untuk ruwat bumi merupakan acara yang sangat sakral dan memerlukan biaya yang cukup banyak, maka umumnya pelaksanaan ruwatan dilakukan dan dibeayai oleh institusi. Ruwat bumi bertujuan memperoleh keselamatan dengan cakupan yang sangat luas. Bukan hanya bangsa

Kalau kamu pernah mendatangi hajatan di Gunungkidul, bisa jadi kamu menemui sajian camilan berupa Lemper. Sajian tersebut merupakan salah satu makanan khas Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lemper terbuat dari beras ketan dan berisi ayam, abon atau daging sapi yang dibungkus daun pisang. Saat ini lemper masih sangat mudah didapat terutama di pasar-pasar tradisional Gunungkidul. Lemper

Lempeng Ketela merupakan makanan khas Gunungkidul yang terbuat dari ketela pohon. Proses pembuatan lempeng ketela sebagai berikut: a)      Ketela pohon setelah dibersihkan diparut, kemudian diperas untuk memisahkan ampas ketela dengan pathi-nya atau tepung. b)      Pathi dijemur atau dikeringkan sedangkan ampas ketela direndam air minimal 3 hari. Selama perendaman air diganti setiap

Lembah Karst Mulo merupakan salah satu obyek geowisata di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. letaknya berada di Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari. Pengunjung dapat mencapainya dengan mudah karena hanya berjarak 5 km dari kota Wonosari. Lembah Mulo merupakan salah satu obyek amatan karst yang unik karena merupakan bentukan depresi (lembah) dalam ukuran cukupan luas yang mengalami runtuhan

Ledek merupakan salah satu kesenian tradisional sejenis Tayub yang menjadi ciri khas Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ledek terdiri dari penari wanita yang menari diiringi musik gamelan untuk menghibur penonton dengan tarian dan mengajak penonton untuk ikut menari. Ledek disajikan dalam upacara-upacara adat dan Rasulan. Salah satu kesenian Ledek yang masih dilestarikan terdapat di Desa

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di sisi selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.  Garis pantai yang membujur dari sisi barat ke timur kurang lebih sepanjang 70 kilometer. Banyak lahir tradisi dan adat kebiasaan yang terus menerus dijaga oleh masyarakat pesisir. Salah satu tradisi tersebut ialah Labuhan. Labuhan merupakan upacara sedekah laut di Gunungkidul yang dilaksanakan

Kirab Pengantin di Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memang punya keunikan. Salah satunya Kirab Pengantin ke gua membawa bekatul. Adat tersebut dilakukan oleh warga di tiga Padukuhan yaitu Panggang |, Panggang Il, dan Panggang III. Gua bernama Kali Gede sebagai tujuan kirab berada di Dusun Panggang Ill. Kebiasaan penduduk yang baru saja menikah

Kirab Pengantin di Banyumeneng, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini cukup unik. Pengantin dikirab ke suatu tempat berupa gua. Tradisi di Dusun Banyumeneng yang termasuk wilayah Desa Giriharjo ini mirip dengan tradisi di Dusun Panggang. Bedanya, dengan di Dusun Panggang adalah sebagai berikut: Kirab Pengantin di Panggang dilakukan sebelum upacara temu jadi mereka menggunakan busana

Kehoprak Tobong adalah pertunjukan kethoprak secara berkeliling. Mereka melakukan pentas dari desa ke desa, dari kota ke kota di seluruh Jawa, baik melalui tanggapan atau swadaya. Pada tahun 1960-1980-an banyak group kethoprak tobong yang sering tampil di desa-desa di Gunungkidul. Warga masyarakat sangat antusias dengan permainan mereka yang cerdas, lucu, nakal, spontan dan tanpa teks.