ayokegunungkidul

Galaksi Kinanthi merupakan Sebuah novel karya Tasaro GK, yang berkisah tentang Kinanthi, seorang gadis belia dari sebuah Padukuhan kecil di kaki Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang perjalanan hidupnya penuh derita. Dimulai ketika ia masih tinggal di dusun tersebut, Kinanthi kecil dan keluarganya menjadi keluarga yang dijauhi, dikucilkan, dan dianggap hina oleh warga sedusunnya, baik oleh […]

Gua Gadung Berada di Padukuhan Nganjir, Kalurahan Karangsari, Semin, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang berada hampir di puncak bukit membuat akses menuju gua ini tergolong sulit. Dari terminal Semin ke arah timur menuju Kalurahan Karangsari, kemudian menuju Padukuhan Nganjir yang terletak di lereng-lereng bukit. Saat kesana kita harus berhati-hati karena jalannya menanjak dan cukup

Gading Mas merupakan seorang Pangeran Putra Prabu Brawijaya V dari kerajaan Majapahit. Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, Pangeran Gading Mas melanglang buana ke arah barat. Beliau sampai di pegunungan Gempol daerah Ngawen, dan menetap di sana. Pangeran Gading Mas menjadi tokoh panutan bagi masyarakat sekitarnya karena kecerdasan, kesaktian dan perilakunya yang penuh sopan santun. Beliau juga

Fuku Tyookan juga memaksa setiap lurah untuk mengumpulkan sejumlah padi dan dua ekor lembu setiap bulan. Hal ini menyebabkan para lurah membebankannya kepada warga. Jepang juga mewajibkan rakyat menanam kapas untuk bahan pakaian dan tanaman jarak untuk minyak pelumas mesin-mesin militernya. Untuk pemantauan dibuatlah mandor kapas dan mandor jarak yang berkewajiban memberikan setoran (les-iles). Fuku

Fuku Tyookan merupakan Komandan Pasukan Jepang yang bertugas sebagai pembesar setara bupati di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada zaman pendudukan tentara Jepang. Sementara gubernur militer Jepang di Yogyakarta pada waktu itu adalah Koochi Zimmukyoku Tyookan yang menduduki dan berkediaman di Gedung Agung Yogyakarta. Orang Jepang yang ada di Gunungkidul pada masa pendudukan tersebut sekitar 50

Rinding Gumbeng adalah kesenian asli Gunungkidul. Berkembang di Padukuhan Duren, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rinding gumbeng terdiri dari enam penabuh alat musik gumbeng, enam peniup rinding dan tiga penyanyi perempuan yang biasa disebut dengan istilah penyekar. Rinding dan gumbeng sendiri merupakan dua jenis alat musik yang terbuat dari bambu. Cara

Setiap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan di Kalurahan Rongkop, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diwajibkan untuk menanam bibit pohon jati. Sepintas kedengarannya memang unik, sepele, namun berarti. Demi sebuah upaya pelestarian lingkungan hutan yang kini mulai terkikis dengan meluasnya lahan kritis, pemerintah Desa Bohol sejak tahun 2007 lalu telah memberlakukan “nikah kromojati”. Kromojati berasal

Desa Wisata Mojo terletak di Dusun Mojo, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Kreativitas dalam mengkreasikan kegunaan batu kapur sebagai barang bernilai seni, kini bisa disaksikan di sini. Dusun Mojo memang telah terkenal sebagai sentra kerajinan batu putih. Para penduduk di dusun imi sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin batu putih. Kerajinan yang dihasilkan lewat tangan-tangan

Telaga Mriwis Putih adalah telaga di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Destinasi ini memang tidak setenar obyek wisata yang terdapat di dekatnya, yaitu Gua Pindul. Lokasinya yang cukup tersembunyi dan bukan merupakan kawasan wisata sehingga tak banyak orang mengenalnya. Meski demikian upaya mempopulerkannya dengan menjadikannya masuk dalam layanan paket wisata telah ditempuh. Cukup

Mitoni atau Tingkeban adalah upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari ritus kehamilan yakni di bulan ketujuh kehamilan. Tujuannya adalah memohon keselamatan bagi jabang bayi yang akan dilahirkan dan ibunya yang melahirkan. Upacara mitoni biasanya dilakukan di depan senthong tengah sebagai tempat yang sakral. Penyelenggaraan upacara masa kehamilan secara teknis,