ayokegunungkidul

Uji Adrenalin dengan Rafting Kali Oya

Rafting Kali Oya adalah kegiatan wisata menyusuri sebagian Kali Oya, Gunungkidul. Paket pertama, start dari Jembatan Tleseh, Bunder berakhir di Desa Wisata Kampoeng Nusantara Jelok, Beji, Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.. Wisatawan akan dipacu adrenalinnya selama 1,5 jam di atas perahu kano. Menyusuri Kali Oya yang penuh tantangan. Peminat juga bisa menikmati jeram-jeram serta keheningan […]

Uji Adrenalin dengan Rafting Kali Oya Read More »

Upacara Adat Ngalangi di Pantai Wediombo

Di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, banyak sekali acara adat atau tradisi yang sangat unik dan bersejarah bagi warga, salah satunya upacara adat Ngalangi yang digelar di Pantai Wediombo di Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setahun sekali di Pantai Wediombo diadakan upacara tradisi yang disebut Ngalangi. Ngalangi adalah upacara tradisi khas yang digelar

Upacara Adat Ngalangi di Pantai Wediombo Read More »

Batik Walang Sinanding Jati Khas Gunungkidul

Batik Walang Sinanding Jati merupakan motif batik kreasi khas Gunungkidul. motif ini diciptaan Nuri Ningsih Hidayati warga daerah Karongan Desa Jogotirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman. Hasil Ciptaannya telah terdaftar pada Peraturan Menteri Kehakiman RI No. M. 01-HC.03.01 tahun 1987. Seni motif batik Walang Sinanding Jati mengambil motif dari walang yang merupakan satwa liar Gunungkidul sebagai

Batik Walang Sinanding Jati Khas Gunungkidul Read More »

Monumen Jenderal Soedirman di Bejiharjo

Monumen Jenderal Soedirman berdiri menjulang setinggi kurang lebih tiga meter di komplek objek wisata Gua Pindul, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dapat mencapainya kita harus melewati 180 anak tangga menanjak yang penuh dengan daun-daun kering – berserakan hampir di semua penjuru. Monumen tersebut berupa tugu yang didirikan pada 1966 untuk mengenang jasa Panglima

Monumen Jenderal Soedirman di Bejiharjo Read More »

Nyadran Sendang Logantung

Nyadran adalah kenduri memanjatkan do’a kepada Tuhan secara bersama-sama agar diberikan keselamatan dan kesejahteraan. Sendang Logantung berada di Padukuhan Logantung, Kalurahan Sumberejo Kapanewon Semin, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum Nyadran di sendang, tmasyarakat Logantung melakukan ziarah kubur ke makam leluhur. Penentuan bulan pelaksanaannya biasanya melalui kesepakatan oleh seluruh masyarakat di desa tertentu. Nyadran merupakan tradisi

Nyadran Sendang Logantung Read More »

Sambatan, Budaya Kerja Bersama di Gunungkidul

Sambatan adalah istilah yang berasal dari kata sambat, yang secara harfiah berarti mengeluh – atau curhat. Dari aktivitas saling curhat kemudian gayung bersambut meminta pertolongan untuk nyambut gawe atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Namun, dalam arti luas, sambatan merupakan sistem gotong-royong antar warga dalam rangka membantu sesama yang sedang tertimpa musibah atau sedang melakukan pekerjaan besar

Sambatan, Budaya Kerja Bersama di Gunungkidul Read More »

Tradisi Tumpeng Robyong di Gunungkidul

Upacara Tradisi Robyongan dilaksanakan di Kelurahan Bleberan, Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara Robyongan dikenal sejak keberadaan pengembaraan Kyi Kromowongso bersama laskar Mataram dani wilayah timur (Madiun). Tokoh tersebut diyakini merupakan cikal bakal masyarakat Pedukuhan Bleberan. Tokoh ini dikenal sebagai sosok yang suka bertirakat, semedi atau berdoa. Terlebih saat hendak menyelesaikan pekerjaan. Dalam pengembaraan ke

Tradisi Tumpeng Robyong di Gunungkidul Read More »

Sedotan Minum Berbahan Bambu Asal Gunungkidul

Semangat go green menjadi kampanye masyarakat global untuk menjaga kelestarian bumi. Meminimalisasi penggunaan peralatan berbahan plastik menjadi salah satu upaya yang dipilih untuk dilakukan. Hal tersebut membuat salah satu kerajinan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, go internasional. Produk yang dimaksud berupa sedotan berbahan bambu asal Semin, Gunungkidul. Hasil kerajinan sedotan berbahan bambu jeni wuluh

Sedotan Minum Berbahan Bambu Asal Gunungkidul Read More »

Kuliner ‘Cangkemu’ dan ‘Balung Kethek’

Ada kuliner dengan nama aneh di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namanya Cangkemu dan Balung Kethek. Olahan berbahan baku lokal tersebut disediakan oleh Desa Wisata Kemuning di Kalurahan Bunder, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Desa Wisata Kemuning ini cukup nyentrik. Cangkemu berasal dari bahasa Jawa yang berarti Mulutmu. Sementara Balung Kethek dalam Bahasa Indonesia berarti Tulang Kera.

Kuliner ‘Cangkemu’ dan ‘Balung Kethek’ Read More »