ayokegunungkidul

Semboyan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berasal dari bahasa Sansekerta. Daksina artinya selatan, arga berarti gunung, bumi berarti bumi atau tanah daratan dan karta artinya makmur sejahtera. Maka daksinarga bumikarta dapat diartikan sebagai wilayah di pegunungan selatan yang makmur sejahtera. Daksina berkaitan dengan kata pradaksina, yakni ritual mengelilingi suatu obyek yang dipandang suci, seperti Candi […]

Pembukaan Cupu Kyai Panjala merupakan upacara adat yang dilakukan di Padukuhan Mendak, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun urutan-urutan upacara pembukaan Cupu Kyai Panjolo adalah sebagai berikut: dimulai dengan berdoa memohon selamatan. Kemudian Ki Ronopawiro selaku pemilik dan merangkap juru kunci lalu menerima tamu yang menyatakan diri ingin minta berkah melalui Cupu

Boyong Brayat : tradisi masyarakat Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat pindah rumah. Boyong Brayat disebut juga pindah jogan atau pindah rumah. Diawali dengan pemberangkatan dari rumah lama dengan doa bersama dipimpin oleh Mbah Kaum. Sampai di rumah baru, rombongan disambut Ketua RT setempat yang menanyakan maksud dan tujuan, sebagai proses wajib boyong brayat.

Gua Bebres terletak di Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Posisinya berada di tengah-tengah ladang penduduk. Mulut gua menghadap arah barat, dengan lebar 6 m dan tinggi 3 m. Ukuran ruangan punya lebar 2 m, panjang 5 m dan tinggi 3 m. Tidak ada lorong tambahan dalam gua. Posisi lantai ruangan sejajar dengan

Tahu Nggak? Di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ada upaca adat Brokohan. Adat ini merupakan upacara yang diselenggarakan oleh masyarakat Jawa untuk menyambut hadirnya warga baru dalam keluarga, yaitu si bayi. Upacara ini diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur. Seluruh upacara kelahiran ini bertujuan agar sejak saat kelahiran sampai pertumbuhan masa bayi selalu mendapat karunia keselamatan dan

Botok Laron merupakan salah satu kuliner ekstrem asal Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Makanan khas di Gunungkidul terbuat dari laron atau rayap terbang. Namun makanan ini hanya bisa dibuat di menjelang musim penghujan, saat banyak laron di Gunungkidul. Laron dapat diolah menjadi aneka santapan lezat Misalnya, sambal, botok hingga peyek. Bahkan, jika tidak ingin ribet, laron

Kalurahan Bleberan merupakan salah satu desa wisata di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini terletak di Kapanewon Playen, 8 kilometer arah barat dari Kota Wonosari. Di desa ini dapat dijumpai obyek wisata yang menarik, di antaranya (1) Situs purbakala, (2) Gua Rancang Kencana, yang selain keindahan guanya juga merupakan bumi perkemahan, (3) air terjun Sri

Gunung Gede terletak di deretan Gunung Api Purba Nglanggeran, di Kecamatan Patuk. Sesuai dengan sebutannya Gunung Gede adalah gunung terbesar di antara gunung-gunung lain di Gunung Api Purba Nglanggeran. Gunung ini menyuguhkan pemandangan yang indah. Dari tempat ini dapat terlihat kelokan-kelokan jalan, hamparan sawah, sungai Bengawan Solo Purba. Pengunjung dapat menyaksikan eksotisnya pemandangan terbit dan

Petilasan Gebang Koro terdapat di Padukuhan Karangnongko, Girimulyo, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gebang Koro berada di bibir pantai. Pada zaman dahulu untuk pergi ke tempat ini harus disertai orang dari Karangnongko. Sebab, jika yang bersangkutan mengetahui nasibnya jelek ia akan terjun ke laut di sebelah selatannya. Di tempat ini terdapat sebuah pohon Gebang

Gatheng merupakan permainan tradisional menggunakan semacam bekel dengan batu kerikil sebagai alat mainnya. Gatheng berasal nama batu mainan milik Raden Rangga, Putra Panembahan Senapati Mataram pada abad ke-17. Permainan tradisional ini menyebar ke seluruh nusantara meskipun mungkin di setiap daerah memiliki nama yang berbeda. Namun, pada umumnya Gatheng dimainkan oleh dua orang atau lebih sambil