Desa Wisata Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, punya banyak wahana yang bisa dikunjungi. Selain Gunung Api Purba yang terkenal, Nglanggeran juga memiliki sejumlah objek wisata lainnya, seperti Kampung Pitu, air terjun Kedung Kandang, serta embung Nglanggeran. Jika ingin ke Gunung Api Purba Nglanggeran, kamu bisa memilih cara berikut: 1. Wisatawan yang berasal dari […]
Rute ke Gunung Api Purba Nglanggeran Read More »
Pusat Produksi dan Oleh-Oleh Cokelat asli masyarakat Desa Wisata Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berada di Griya Cokelat Nglanggeran. Lokasinya dekat dengan Gunung Api Purba Nglanggeran, sejauh 600 meter ke arah Selatan dari Pintu Masuk Gunung Api Purba Nglanggeran. Griya Cokelat ini berada di pinggir jalan utama aspal dengan lahan parkir yang
Nikmatnya Cokelat di Griya Cokelat Nglanggeran Read More »
Embung (tampungan air) Kebun Buah Nglanggeran di Desa Wisata Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas 0,34 Ha. Digunakan sebagai pengairan kebun buah durian dan kelengkeng. Jenis durian yang ditanam adalah jenis durian Montong dan kelengkengnya adalah Kane. Terletak sekitar 1,5 KM sebelah tenggara pintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. Embung
Cantiknya Embung Nglanggeran Read More »
Secara fisiografi Gunung Api Purba Nglanggeran di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak di Zona Pegunungan Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur (Van Bemmelen 1949) atau tepatnya di Sub Zona Pegunungan Baturagung (Baturagung Range) dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya curam-terjal (>45%). Gunung Nglanggeran berdasarkan sejarah geologinya merupakan gunung api purba
Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran Read More »
Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran berada diketinggian 700 mdpl, menjadi salah satu spot moment sunrise yang sering diburu para pecinta mentari pagi. Membutuhkan waktu sekitar 50-60 Menit untuk bisa sampai kelokasi ini. Gunung Gedhe sebutan puncak barat Gunung Api Purba ini memiliki kondisi yang agak lapang namun tidak bisa digunakan untuk camping/mendirikan tenda. Jika ingin
Destinasi Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran Read More »
Selain memiliki mitos tujuh KK, Kampung Pitu memiliki tradisi adat yang masih bertahan hingga kini. Tradisi tersebut di antaranya adalah rasulan, tingalan dan bersih makam. Tradisi rasulan bisa dikatakan sama dengan daerah lain di DIY, namun bedanya rasulan di Kampung Pitu dilaksanakan dua kali setahun. Tradisi selanjutnya adalah tingalan atau ulang tahun. Ulang tahun di
Adat Tradisi Kampung Tujuh Read More »
Kampung Pitu adalah sebuah komunitas adat yang masih tetap eksis di tengah gempuran budaya masyarakat yang semakin modern. Komunitas adat ini berada di dataran tinggi Pegunungan Nglanggeran. Tepatnya di Padukuhan Tlogo, Kalurahan Ngalanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Komunitas ini sudah ada sejak dahulu. Saat ini usia tertua sesepuh adat generasi ke-empat. Diperkirakan
Cerita kampung Pitu yang melegenda Read More »
Gunungkidul sebagai salah satu daerah dengan pariwasata pantainya, juga mempunyai banyak sekali olahan yang autentik dan kaya akan rasa. Kuliner satu ini mungkin rada ekstrim dan tidak seperti biasanya, yaa bekicot. Siapa sangka hewan yang merayap dipermukaan lumut dan berlendir ini bisa di olah masyarakat gunungkidul menjadi sebuah hidangan yang menggiurkan. Masyarakat Gunungkidul menganggap bahwa
Rica-rica Bekicot, Cita Rasa Gunungkidul Yang Autentik Read More »
Ungkrung trembesi menjadi salah satu menu hidangan favorit masyarakat Gunungkidul. Umumnya mereka menikmatinya pada saat masih menjadi ulat dan biasanya ditumis dengan berbagai rempah seperti cabai rawit bumbu bacem, di buat pepes, atau bahkan bothok karena memiliki cita rasa yang gurih dan kenyal. Biasanya olahan ini juga diperjual belikan oleh penduduk di sekitar. Terarik mencoba
Ungkrung Trembesi, Hidangan Gunungkidul Yang Ekstrim Read More »
Kabupaten Gunungkidul kembali menyuguhkan kuliner ekstrim lainnya. Setelah belalang/ walang goreng terbitlah Puthul goreng. Hewan puthul sendiri umumnya banyak dijumpai ketika musim hujan datang, mereka hidup dan bersemayam di dedaunan. Karena dianggap sebagai hama perusak tanaman, lagi-lagi masyarakat gunungkidul dengan kreativitasnya menjadikan puthul sebagai bahan utama pembuatan hidangan khas gunungkidul. Sebelum memasuki proses pengolahan, puthul
Puthul goreng, Kuliner Ekstrim Autentik khas Gunungkidul Read More »
