Ternyata Zaman Purba Bengawan Solo Bermuata di Pantai Sadeng

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki berbagai objek wisata minat khusus yang mempunyai nilai historis tinggi, salah satunya Telaga Suling yang berada di Kalurahan Songbanyu dan Pocung, Kapanewon Girisubo.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan, Telaga Suling diyakini sebagai muara sungai Bengawan Solo Purba. Kawasan Telaga Suling yang berjarak sekitar 50 kilometer arah Selatan dari Kota Wonosari merupakan lembah yang letaknya berdekatan dengan Pantai Sadeng.

Pada zaman dahuu Bengawan Solo bermuara di Pantai Sadeng, namun akibat terjadi proses tektonik lempeng menyebabkan dataran Laut Jawa secara perlahan terangkat.

Arus sungai akhirnya berubah arah dan beralih ke Utara dari jalur semua, kemudian secara perlahan, arus sungai di telaga ini mengering dan kini yang nampak adalah sebuah lembah yang letaknya di dekat Pantai Sadeng, dan penduduk setempat menyebutnya sebagai Telaga Suling.

Dataran rendah berupa lembah ini dijadikan lahan untuk berladang yang ditanami palawija oleh petani setempat. Jaraknya sekitar tujuh kilometer ke arah Utara hingga wilayah Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. 

Telaga Suling ini sudah dikembangkan menjadi kawasan wisata yang dibagi menjadi tiga wilayah. Wilayah pengembangan Utara (zona Gunung Batur) seluas 42.283 hektar dengan ketinggian 150 – 200 meter di atas permukaan laut memiliki potensi sebagai objek ekowisata hutan dan alam pegunungan.

Wilayah tengah (zona Ledoksari) seluas 27.908 hektar untuk pertanian, dan sedangkan di wilayah terakhir (zona Pegunungan Seribu) memiliki luas 78.344 hektar menjadi objek wisata pantai, gua, pegunungan karst dan budaya sejarah.

Objek wisata di wilayah pengembangan wisata tersebut sudah memiliki sarana jalan yang cukup baik dan milus sehingga bisa dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan bermotor.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *