Menjelajahi Pantai Kayu Arum, Surga Tersembunyi yang Belum Banyak Dijamah Wisatawan

GUNUNGKIDUL – Kabupaten Gunungkidul memiliki garis pantai sekitar 72 km yang terbentang dari wilayah Kapanewon Purwosari sampai dengan Kapanewon Girisubo. Masing-masing pantai memiliki karakteristik dan pesona yang berbeda.

Sehingga jika menjelajahi pantai di Gunungkidul sebenarnya tidak cukup dalam 3 hari saja. Di kawasan ini banyak pantai yang masih perawan atau belum banyak dijamah oleh penduduk lokal maupun oleh wisatawan.

Beberapa dari wisatawan yang pernah menjelajahi kawasan pantai selatan Bumi Handayani mengatakan bahwa banyak surga tersembunyi di daerah ini. Sangatlah sayang jika potensi yang ada ini kemudian tidak dieksplore dan ekspose.

  Salah satu pantai yang memiliki panorama keindahan alam yang luar biasa adalah Pantai Kayu Arum yang terletak di Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari. Tak heran jika pantai ini sangat digandrungi oleh para anak muda dan mahasiswa sebab berkunjung ke tempat ini memberikan ketenangan tersendiri.

Beberapa bahkan menjuluki pantai Kayu Arum dengan hidden gemnya Gunungkidul. Karena memang belum banyak yang menjamah pantai ini dan masih begitu asri, belum ada campur tangan dari pengelola tertentu.

“Bagi saya Pantai Kayu Arum adalah surganya ketenangan. Banyak yang tahu tapi itu kalangan muda-muda yang suka eksplore kalau untuk umum belum banyak,” kata Yani, salah seorang warga Saptosari yang beberapa kali berkunjung ke Pantai Kayu Arum.

Untuk sampai di Pantai Kayu Arum memang membutuhkan effort yang lumayan, jarak tempuhnya jika dari pusat kota Yogyakarta bisa mencapai 2 jam sedangkan jika dari pusat kota Wonosari sekitar 45 menit sampai dengan 1 jam.

Tenang saja, meski waktu tempuhnya lumayan lama namun medan yang dilalui tidak membosankan dan justru seolah membuat semakin dekat dengan alam.

Salah satu aksesnya yaitu dari kota Wonosari arahkan ke JJLS Planjan atau bisa juga ke Pantai Baron. Kemudian arahkan ke Baron Technopark. Untuk jalannya sendiri sudah beraspal, sepeda motor maupun mobil bisa melintasi jalanan ini.

Kemudian jika ingin tracking, motor bisa diparkirkan di Baron Techopark kemudian kalian berjalan menyusuri setapak menuju pantai Kayu Arum. Keasrian di kawasan ini benar-benar dapat dirasakan dan membawa ketenangan tersendiri.

Tidak perlu takut, sebab banyak warga yang beraktifitas di ladang sekitar jalanan tersebut. Suara burung juga seolah menemani perjalanan kalian untuk menuju pantai yang masih perawan tersebut.

Sekitar 15 menit tracking, suara deburan ombak seolah menyambut kedatangan kalian di sana. Segala peluh dan rasa lelah selama perjalanan dijamin terbayar lunas sesampainya Anda di Pantai Kayu Arum.

“Jalanannya masih bebatuan jadi hati-hati. Tapi secara keseluruhan aman dan menyenangkan kok,” imbuh dia.

Sesampainya di Pantai Kayu Arum ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Mulai dari bermain pasir putih yang lembut, bermain kecil dengan air pantai dan ombak, memancing hingga camping.

Ada beberapa tempat berteduh sederhana yang terbuat dari jerami, ini justru menambah kesetetikan dan keunikan pantai Kayu Arum.

“Kalau kesana itu rasanya tenang dan indah. Cocok lah kalau untuk yang ingin melepas penat karena sibuk bekerja atau pusing dengan tugas kuliah dan sekolah,” tambahnya.

Waktu yang cocok untuk berkunjung biasanya sekitar pukul 06.00 WIB atau sore hari sambil menikmati sunset. Fasilitas di tempat ini juga sudah mulai ada seperti kamar mandi dan pedagang.

“Rasanya kalau datang pagi itu agak sayang sih, yang paling tepat itu sore kemudian sekalian camping menyatu dengan alam ditemani ombak dan bintan-bintang atas. Indah sekali,” kata Yani.

Tenang, retribusi yang harus dibayarkan hanya Rp 5 ribu saja per orang. Kemudian pilih tempat yang benar-benar aman untuk mendirikan tenda, bibir pantai sangatlah panjang dan luas. Jangan sampai justru mendirikan tenda di tempat-tempat yang berbahaya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *