Gunungkidul Memiliki Peluang Besar Kembangkan Sapi Jumbo Kualitas Premium

GUNUNGKIDUL – Berbicara tentang potensi pengembangan ternak di Kabupaten Gunungkidul sebenarnya sangatlah besar. Pada umumnya, warga Gunungkidul banyak yang memelihara sapi. Tak main-main, sapi dari daerah ini pun banyak yang berukuran jumbo atau lebih dikenal dengan sapi monster.

Peluang pengembangan sapi jumbo dengan kualitas premium sebenarnya terbuka lebar, namun memang belum banyak yang membaca peluang ini. Padahal sapi berukuran jumbo dengan bobot lebih dari 800 ton bahkan 1 ton lebih mudah didapatkan di setiap sudut daerah di Gunungkidul.

Tak heran jika banyak pejabat utama daerah dan negara hingga artis papan atas banyak yang berburu sapi jumbo di Bumi Handayani untuk kebutuhan mereka.

Salah satu peternakan yang menghasilkan sapi berukuran besar atau sering disebut monster sapi adalah Kandang SR Jaya yang berada di Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari.

Dari kandang ini banyak dihasilkan sapi-sapi besar berukuran lebih dari 1 ton. Banyak artis papan atas yang mempercayakan ke kandang SR Jaya 89 untuk kebutuhan kurban atau Idul Adha.

“Setiap tahun selalu ada artis yang memesan sapi jumbo dari kandang sini. Untuk tahun ini, ada Inul Daratista, Ivan Gunawan, Ruben Onsu dan lainnya tahun lalu Mas Raffi Ahmad yang membeli sapi disini,” kata Mardiyanto, Kepala Kandang SR Jaya 89 yang berada di Padukuhan Karanggumuk, Karangrejek.

Sejak beberapa tahun lalu, peternakan ini sukses mengembangkan sapi-sapi jumbo. Mereka membeli anakan sapi dari warga Gunungkidul, kemudian dikembangkan dan dilakukan penggemukan di kandang SR Jaya 89 selama kurang lebih 2 tahun hingga mencapai bobot 1 ton lebih.

Setelah beratnya dirasa cukup dan maksimal, baru kemudian sapi-sapi ini siap jual. Untuk saat ini di kandang tersebut terdapat sekitar 40 an sapi dengan berbagai ukuran, mulai dari anakan, sedang hingga jumbo.

Dengan kualitas dan ukuran ternak yang demikian, harga sapi di kandang tersebut berkisar dari Rp 25 juta sampai dengan Rp 250 juta. Disesuaikan dengan ukuran, usia serta kualitas dari sapi-sapinya.

Perawatan ternak jumbo di peternakan ini pun sangatlah diperhatikan. Mulai dari makanan, asupan gizi, kebersihan sapi yang harus dimandikan setiap hari. Sampai dengan kandang yang harus selalu bersih, makanan benar-benar terjaga.

Disinggung mengenai penjualan sapi pada Idul Adha kali ini, Mardiyanto mengatakan jika untuk pesanan sapi dari kandang yang ia kelola ini justru mengalami peningkatan meski di tengah isu penyakit ternak yang melanda Gunungkidul

“Tahun lalu itu yang terjual sekitar 120 ekor, untuk tahun ini mendekati 160 ekor sapi dengan berbagai ukuran yang terjual,” imbuh dia.

Sementara itu, salah seorang peternak di Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Sarwanto mengatakan, sapi dengan ukuran besar saat ini mudah ditemukan di Kabupaten Gunungkidul. Selain memiliki peternakan besar, ada banyak sapi milik petani yang juga berukuran jumbo.

“Saya sendiri juga mengembangkan usaha peternakan sapi. Ada sapi jumbo premium dan sapi ukuran biasa. Tahun lalu sapi dengan bobot 1 ton dibeli oleh artis ibukota yaitu Inul Daratista, puji syukur tahun ini sapi jumbo bobot 1,1 ton dibeli oleh presiden RI Prabowo Subianto untuk keperluan kurban,” kata Sarwanto.

Terpisah, Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Pemerintah DIY, Eling Priswanto mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan jajaran TPID DIY beberapa waktu lalu Gunungkidul berpotensi untuk mengembangkan sapi jumbo dengan kualitas premium.

“Sangat berpotensi. Seperti yang disini kandang SR Jaya 89 ternyata melakukan penggemukan dan pengembangan sapi premium dengan segmen penjualan kelas atas,” ucap Eling Priswanto.

Pihaknya mendorong pemerintah kabupaten untuk kembali membaca peluang yang ada, agar nantinya sektor peternakan di Kabupaten Gunungkidul lebih maju kembali.

“Sapi di kandang SR Jaya ini segmennya di kalangan atas. Harganya bisa tembus Rp 250 juta,” pungkas dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *