GUNUNGKIDUL – Sebanyak 144 kalurahan di Kabupaten Gunungkidul telah melakukan musyawarah khusus dan membentuk koperasi desa Merah Putih. Hal ini sebagai wujud komitmen pemerintah kabupaten dalam mendukung suksesnya program pemerintah pusat.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Gunungkidul, Sujarwo mengatakan, pemerintah kabupaten Gunungkidul berkomitmen dan siap menjalankan program strategis yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Salah satunya dengan mendirikan koperasi desa Merah Putih. Di kabupaten Gunungkidul sendiri, sampai dengan awal Juni 2025 tercatat sudah semua kalurahan atau 144 kalurahan yang melakukan musyawarah khusus dan mendirikan koperasi merah putih.
Dari jumlah tersebut, ada 66 kalurahan yang sudah berproses di notaris dalam pembuatan badan hukum. Kemudian ada 12 yang badan hukumnya sudah diterbitkan. Menurutnya ada beberapa peluang usaha yang bisa dijalankan dan dikelola oleh koperasi ini.
“Semua sudah berproses untuk Koperasi Merah putih ini,” ucap Sujarwo saat melakukan paparan di Kalurahan Bendungan, Kapanewon Karangmojo, Minggu (01/06/2025).
Diantaranya gerai penyedia sembako, gerai obat murah atau apotek desa, kantor koperasi, koperasi simpan pinjam atau embrio koperasi bank, klinik desa, outlet cold storage atau cold chain atau gudang, dan logistik (distribusi).
Namun demikian, Sujarwo mengatakan jika di tingkat kalurahan saat ini masih sebatas melakukan membentuk pengurus serta mencari anggota. Berkaitan dengan bidang usaha yang akan digeluti masih terjadi beberapa pertimbangan.
“Masih ada kegalauan, misalnya untuk unit usaha yang akan dijalankan itu apakah bisa memanfaatkan potensi daerah yang ada misal sektor pertanian, peternakan dan lainnya. Ini yang masih kami konsultasikan. Selain itu berkaitan dengan permodalan yang diakses untuk beroperasinya koperasi merah putih,
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, sampai dengan saat ini seluruh kalurahan di Kabupaten Gunungkidul telah melakukan musyawarah khusus untuk pembentukan koperasi merah putih. Seluruhnya sepakat dalam membentuk koperasi ini.
Dari 144 kalurahan ini, sudah 66 kalurahan berproses dalam pembentukan badan hukumnya di notaris. Kemudian ada 12 yang berkas badan hukumnya telah diterbitkan.
“Semua sepakat dan mendukung penuh program Presiden Republik Indonesia mengenai pembentukan koperasi merah putih. Meski begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar program ini tidak sekedar formalitas namun juga berjalan baik untuk membawa peningkatan kesejahteraan ekonomi warga,” kata Bupati Gunungkidul.
Lebih lanjut ia menjelaskan, salah satu yang harus dipersiapkan dengan matang yaitu mengenai sumber daya manusia yang nantinya akan menjalankan koperasi merah putih. Menurutnya, mereka yang menjadi pengurus serta penanggung jawab adalah mereka yang benar-benar memiliki jiwa bisnis dan entrepreneur.
“Mereka yang terjun harus memiliki naluri bisnis agar program ini sukses menjadi soko guru di kalurahan dan membawa kemajuan bagi warganya,” ucap Endah.
Selain itu, dalam menjalankannya kedepan bukan sekedar formalitas. Akan tetapi benar-benar memiliki tujuan bisnis dan profit yang harus dikejar. Tanpa memberatkan mereka yang menjadi anggota dari koperasi merah putih.
“Maka dari itu, untuk menentukan bidang usaha yang akan dijalankan itu harus benar-benar diperhatikan. Termasuk melakukan atudi kelayakan bisnis kemudian mengarah ke proposal bisnis agar mendapatkan permodalan,” imbuh dia.
Dicontohkan, Gunungkidul memiliki potensi pariwisata, pertanian, peternakan dan perkebunan yang sangat besar dan luas. Bisa jadi, koperasi merah putih menyediakan barang atau jasa yang berkaitan dengan pengembangan sektor-sektor tersebut.
Endah menambahkan, sesuai dengan petunjuk teknis dari pemerintah pusat saat ini ada beberapa unit usaha yang dapat dijalankan oleh koperasi desa Merah Putih. Namun demikian, ia berharap nantinya unit usaha yang dijalankan di kalurahan-kalurahan bisa ditambah sesuai dengan potensi masing-masing.
Terpisah, Lurah Giripurwo, Supriyadi mengungkapkan, Kalurahan Giripurwo telah melakukan musyawarah bersama dengan warga mengenai pembentukan Koperasi Merah Putih. Adapun dari musyawarah tersebut telah disepakati mulai beberapa pekan lalu sudah didirikan koperasi tersebut dan dilakukan penyusunan kepengurusan.
“Kami sudah membentuk kepengurusan dan Alhamdulillah warga sepakat menjadi anggota dari koperasi ini. Ada 40 orang yang bergabung menjadi anggota,” papar Supriyadi.
Ia menjelaskan, masing-masing anggota telah menyetorkan Rp 50 ribu sebagai anggota awal. Kemudian setiap bulannya ada iuran Rp 5 ribu per anggota.
Disinggung mengenai unit usaha yang akan dijalankan oleh Koperasi Merah Putih Giripurwo, Supriyadi mengatakan jika saat ini masih dalam pembahasan bersama. Pihaknya masih menyesuaikan dan menimbang-nimbang jenis atau bidang usaha apa yang akan diterapkan.
“Untuk bidang usahanya apa ini masih kami bahas. Harapannya nanti yang benar-benar bermanfaat dan bisa meningkatkan kesejahteraan warga kami,” pungkasnya.