lumbung

Lumbung Mataraman Baru Akan Dibangun di Gunungkidul

GUNUNGKIDUL – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan kembali membangun lumbung mataraman di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Baru-baru ini kalurahan yang akan mendapatkan kucuran dana untuk pembangunan dan pemberdayaan dari program lumbung mataraman adalah kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, rencananya Kalurahan Wonosari akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp600 juta untuk realisasi program lumbung mataraman.

“Tahun ini kembali mendapat alokasi Rp 600 juta untuk Kalurahan Piyaman,” jelas Raharjo Yuwono.

Dengan begitu lumbung mataraman di Gunungkidul akan bertambah dan dapat memberdayakan masyarakat sekitarnya. Saat ini sudah ada lumbung mataraman di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin; Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, dan Kalurahan Balong Kapanewon Girisubo.

Raharjo mengatakan adanya lumbung mataraman ini sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di masyarakat dengan konsep mengembangkan pertanian terpadu mulai dari tanaman pangan, hortikultura hingga peternakan.

“Untuk manfaatnya sendiri sudah mulai dirasakan oleh masyarakat yang daerahnya dibangun program ini. Utamanya untuk bidang pertanian, hortikultura yang semakin maju,” tandas dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, lumbung mataraman bukan sekedar untuk meningkatkan ketahanan pangan saja. Akan tetapi program ini juga menjadi pusat edukasi pertanian bagi masyarakat setempat dan sekitarnya.

“Di lokasi-lokasi lain banyak budidaya yang dilakukan oleh masyarakat ataupun petani. Harapannya dengan adanya lumbung mataraman ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani. Bukan hanya petani biasa namun juga menumbuhkan petani-petani milenial,” jelas Raharjo.

Sementara itu, Lurah Piyaman, Tugino mengatakan, tahun 2025 ini kalurahannya akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah DIY untuk pembangunan Lumbung Mataraman. Besaran anggaran yang akan diterima yaitu Rp 600 juta, berbeda dengan 3 kalurahan lain yang anggarannya di tahun-tahun lalu sebesar Rp 750 juta.

Dalam program ini, Pemerintah Kalurahan telah menyiapkan lokasi seluas 1,5 hektare. Tanah yang digunakan adalah tanah kas desa yang berada di Padukuhan Kemorosari 2 atau tepatnya di selatan Kantor KPU Gunungkidul.

“Kami manfaatkan tanah kas desa. Sesuai dengan prosedur yang ada, kami sudah mendapatkan izin dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X,” kata dia.

Rencana Lumbung Mataraman dikembangkan dengan konsep pertanian terpadu. Di lokasi tersebut akan ditanami berbagai tanaman pangan seperti padi, jagung, palawija hingga tanaman buah-buahan. Selain itu juga untuk membudidayakan ternak kambing guna melengkapi konsep pertanian terpadu yang telah direncanakan.

Untuk memberikan kemudahan dalam akses air, pihaknya akan membangun dua sumur bor di lokasi tersebut. selain itu, di lokasi calon lumbung mataraman ini berdekatan dengan telaga sehingga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Misalnya saja memancing ataupun irigasi tambahan.

“Nanti dengan adanya sumur bor ini harapannya dapat menjadi saluran irigasi lahan pertanian warga kami. Sebab selama ini warga yang lahannya di sekitar lokasi tersebut mengandalkan saluran irigasi dari daerah tetangga,” jelasnya.

Lebih lanjut Tugino mengatakan harapannya dengan adanya pembangunan lumbung mataraman di kalurahannya dapat menciptakan model pertanian yang modern, berkelanjutan dan menginspirasi di Gunungkidul dan DIY.

Pada realisasinya kedepan pihaknya juga akan mendorong para pemuda untuk turut berkontribusi memajukan daerahnya khususnya dalam bidang pertanian. Saat ini, menurutnya pertanian cukup menjanjikan dan ia berharap agar kedepannya terdapat regenerasi petani dari generasi muda atau milenial.

“Lumbung mataraman di Piyaman kedepan tidak hanya pada konteks pertanian terpadu untuk memenuhi kebutuhan pangan akan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *