GUNUNGKIDUL – Selama masa mudik lebaran ini Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul tetap akan membuka posko pelayanan dan kedaruratan selama 24 jam di beberapa titik. Pada pos ini, para petugas PMI akan melakukan pelayanan donor darah di lokasi serta penanganan kedaruratan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo mengatakan, ada Idul Fitri 1446 H ini pihaknya akan membuka posko layanan selama 24 jam non stop di beberapa titik di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah warga, wisatawan, atau pemudik jika membutuhkan bantuan atau pelayanan donor darah.
5 posko yang akan didirikan oleh PMI yaitu Posko Induk yang berada di markas atau kantor PMI Gunungkidul untuk melayani donor darah dan pelayanan kedaruratan.
Kemudian di pos pantau depan Balai Kalurahan Gading bekerjasama dengan Kwarcab Pramuka, RS Bethesda Wonosari, RAPI, dan Gading Rescue. Pelayanan yang diberikan berupa ambulance evakuasi dan lainnya.
Selain itu, pos pantau di perempatan Ngoro-oro, kapanewon Patuk juga akan didirikan bekerjasama dengan relawan siaga bencana berbasis masyarakat Kalurahan Ngoro-oro, RAPI Patuk, dan Puskesmas Patuk.
Selanjutnya Posko bersama di Pantai Baron yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan SAR Satlinmas termasuk. Di sisi timur, pos pantau di rest area Nglindur Girisubo bekerjasama dengan Puskesmas Rongkop, Girisubo dan SAR Satlinmas.
“Posko yang kami dirikan ini memilih titik-titik yang dirasa akan ramai lalu lintas. Dari sisi barat, sisi timur, kota dan kawasan obyek wisata. Kami terjunkan 30 personil,” terang Iswandoyo.
Selain itu, selama Ramadhan dan menjelang lebaran ini dirinya memastikan bahwa stok darah di Kabupaten Gunungkidul aman untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit.
Iswandoyo mengatakan untuk mengamankan stok darah di Gunungkidul selama bulan puasa ini pihaknya melakukan beberapa kegiatan diantaranya saat siang hari bekerjasama dengan gereja-gereja dan vihara dalam penyelenggaraan donor darah,
“Malam harinya setelah tarawih kami melayani muslim yang hendak donor darah,” kata dia.
Kerjasama yang dilakukan ini menurutnya adalah hal efektif untuk memenuhi kebutuhan darah selama 1 bulan ini. Data kebutuhan darah di Gunungkidul, rerata setiap bulannya mencapai 650 sampai dengan 700 kantong
“Termasuk kami juga kerjasama dengan PMI Kota Yogyakarta dan Klaten apabila dalam suatu kondisi terdapat kekosongan stok darah di Gunungkidul. Bulan ini stok aman, kami masih bisa mencukup mandiri,” tandasnya.
Ia mengungkapkan stok darah Rabu 18 Februari 2025 sampai dengan jam 08.10 WIB yaitu untuk whole blood golongan darah A sebanyak 17 kantong, golongan darah sebanyak 30 kantong, golongan darah O sebanyak 29 kantong, dan golongan darah AB sebanyak 14 kantong.
“Kalau yang agak sudah itu golongan darah AB,” tambah Iswandoyo.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah PMI Gunungkidul, dr.Triyani Heny Astuti mengatakan, ketersediaan darah tergolong stabil dan aman selama Ramadhan ini. Selain bekerjasama dengan tempat-tempat ibadah, PMI juga gencar donor darah bersama lembaga pemerintah, TNI/Polri, dan swasta.
Selain itu, setiap harinya PMI juga menghubungi pendonor rutin yang sudah masuk jadwal donor untuk mendonorkan darah.
“Setiap harinya kami menghubungi satu-satu pendonor rutin, Alhamdulillah responnya cukup baik,” terang dr. Triyani Heny Astuti.
Selain itu, PMI memiliki terobosan lain dengan memberikan paket bingkisan atau doorprize bagi pendonor yang datang langsung ke kantor. Hal ini juga dinilai efektif untuk menarik minat warga mendonorkan darah mereka.
“Ada paket spesial bingkisan atau doorprize bagi pendonor yang datang langsung ke Kantor PMI Gunungkidul untuk donor darah. Kami juga aktif mengajak warga yang belum pernah donor darah,” pungkasnya. (*)