GUNUNGKIDUL – Menjelang mudik lebaran tahun 2025, berbagai persiapan mulai dilakukan oleh pemerintah kabupaten bersama jajaran lintas sektoral lainnya. Mengingat Gunungkidul merupakan salah satu daerah tujuan mudik setiap tahunnya.
Menyambut datangnya pemudik, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menekankan yang terpenting adalah kesiapan ruas jalan dan lalu lintasnya. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan bersama dengan lintas sektoral adalah survei kesiapan sejumlah jalur baik jalur utama maupun jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan untuk menuju Gunungkidul.
“Disamping itu kami juga koordinasi dengan provinsi dan pusat mengenai perbaikan PJU, Apill, rambu-rambu lalu lintas kami cek, perbaikan dan beberapa ada yang ditambah,” kata Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Jatmiko.
Pihaknya juga melakukan pemasangan himbauan keselamatan lalu lintas melalui baliho dan spanduk. Pemasangan dan penambahan fasilitas jalan di jalur utama mudik, jalan kabupaten, hingga jalan wisata.
“Termasuk kami lakukan ramp check pada angkutan antar kota antar provinsi di terminal dan titik-titik lainnya. Ramp check ini nantinya meliputi kondisi kendaraan yang akan digunakan untuk mengangkut pemudik mulai dari kondisi ban, kaca, spion, kelengkapan surat-surat hingga komponen lainnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pekan depan diprediksi pemudik sudah mulai masuk ke Gunungkidul. Puncak arus mudik sendiri diperkirakan akan terjadi pada tanggal 29 dan 30 Maret 2025 mendatang.
“Hasil survei yang kami pedomani setidaknya ada 2,3 juta orang yang akan mudik dan masuk ke DIY. Tentu dari jumlah ini akan tersebar ke kabupaten dan kota di DIY, pastinya juga ke Gunungkidul,” terang Irawan Jatmiko.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, selain pengamanan pada jalur mudik ia juga meminta pengamanan yang lebih ketat lagi atas potensi ancaman dan gangguan terhadap keamanan dan kondusifitas wilayah serta masyarakat Gunungkidul.
Endah menekankan kepada instansi terkait untuk lebih memperhatikan daerah-daerah yang rawan, selain penugasan personil juga pemanfaatan teknologi seperti pemasangan CCTV agar dapat terpantau selama 24 jam,
Sementara itu, Kabagops Polres Gunungkidul Kompol Mustaqim menjelaskan, dalam pengamanan Operasi Ketupat Progo 2025 akan didirikan pos pengamanan dan utamanya di titik kepadatan dan kerawanan seperti Pos Hargodumilah dan Pos Siyono.
“Kami dirikan 6 Pospam, 32 pos jalur, dan pos-pos di jalur kawasan pantai untuk melakukan pengamanan, penguraian kemacetan dan penanganan-penanganan kejadian tidak terduga di lokasi,” ucap Kabagops.
Rabu 18 Maret 2025 ini, pihaknya bersama dengan jajaran Dinas Perhubungan melakukan survei kelayakan jalur mudik serta jalur wisata. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan keamanan saat pemudik dan wisatawan melintas. Survei ini meliputi dari kondisi jalan, penerangan, rambu-rambu lalu lintas dan beberapa komponen lainnya.
Petugas Siapkan Tim Ganjal Ban
Polres Gunungkidul dan Dinas Perhubungan Gunungkidul akan menyiagakan tim ganjal ban yang bertugas di sejumlah tanjakan ekstrim. Tim ini akan membantu kendaraan yang tidak kuat menanjak, mengingat kondisi geografis Gunungkidul yang banyak tanjakannya.
“Berkaca pada sejumlah kejadian setiap tahunnya banyak kendaraan yang tidak kuat menanjak dan perlu bantuan. Maka di libur lebaran ini kami siapkan tim ganjal ban,” ucap Kompol Mustaqim.
Ia menjelaskan, titik-titik yang akan disiagakan tim ganjal ban di antaranya yaitu tanjakan Slumprit, Kapanewon Patuk tepatnya jalan utama masuk ke Kabupaten Gunungkidul. Kemudian di titik-titik tertentu dalam kota Wonosari.
“Termasuk di jalan kawasan pantai selatan Gunungkidul. ada beberapa tanjakan ekstrem yang patut menjadi catatan seperti tanjakan sisi timur pantai Baron, jalur utama menuju pantai Ngobaran-Ngrenehan-Nguyahan dan di wilayah Purwosari,” jelas dia.