GUNUNGKIDUL—Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang merebak di Kabupaten Gunungkidul menjadi perhatian serius bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengungkapkan bahwa temuan suspek PMK semakin meluas, dengan hampir semua kapanewon ditemukan kasus ini.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 42 ekor sapi yang mati dan 415 ekor lainnya dinyatakan sebagai suspek penyakit tersebut. “Kami mengimbau kepada peternak untuk segera melaporkan adanya sapi mati atau yang mengalami sakit mirip PMK ke puskeswan terdekat. Laporan ini sangat penting untuk mendukung upaya penanggulangan,” kata Wibawanti kepada wartawan pada Rabu (1/1/2025).
Meski jumlah kasus terus bertambah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul tetap berkomitmen untuk melakukan pencegahan agar penularan penyakit ini dapat dikendalikan. Salah satu langkah yang telah diambil adalah pemberian vaksin. “Hingga kini, kami sudah memberikan 375 dosis vaksin di lokasi-lokasi yang ditemukan kasus. Vaksin ini diberikan langsung ke ternak milik warga yang terinfeksi,” ujar Wibawanti. Pemberian vaksin dimulai sejak Senin kemarin.
Wibawanti juga memastikan bahwa program vaksinasi akan terus berjalan. “Kami telah mengajukan bantuan vaksin ke Kementerian Pertanian, dan alhamdulillah, bantuan tersebut telah disetujui. Selain itu, kami juga menyiapkan petugas untuk memastikan vaksinasi berjalan lancar dan efektif dalam menanggulangi kasus PMK di Gunungkidul,” katanya.