GUNUNGKIDUL,– Selama bertahun-tahun Padukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah terisolir saat hujan, pemerintah akhirnya melakukan penanganan permasalahan di Tahun 2024 ini, pemerintah membangun jalan dan jembatan yang layak di kawasan tersebut.
Perlu diketahui, Padukuhan Kedungwanglu merupakan salah satu daerah di kawasan barat Gunungkidul yang hampir berbatasan dengan Kabupaten Bantul. Daerah ini berada di sebrang sungai Oya, dimana untuk masuk ke kawasan tersebut harus menyebrangi crossway di tengah-tengah sungai.
Saat musim penghujan, utamanya saat intensitas hujan tinggi dan lama jalan yang menjadi satu-satunya akses warga itu tertutup banjir. Untuk keluar masuk, bahkan warga harus bertaruh nyawa merjang banjir di crossway. Salah satu harapan warga adalah dengan penanganan dari pemerintah dengan dibuatkan jalan dan jembatan.
Bertahun-tahun menanti, akhirnya asa warga Padukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul akhirnya terjawab sudah.
“Tahun ini dibangun jembatan dan jalan yang memadai untuk warga Kedungwanglu. Sekarang sudah mulai pengerjaan,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana.
Untuk memberikan infrastruktur yang memadai ini dilakikan pembuatan jembatan dan jalan dengan anggaran sebesar Rp 6.484.749.000. Pembangunan jembatan ini memiliki panjang efektif 150 meter dengan bentang 50 meter dan jalan panjang 100 meter.
“Anggaran yang digunakan adalah Dana Keistimewaan. Kontraknya menjelang akhir Desember selesai pengerjaan, karena juga mengejar sebelum musim hujan,” sambung dia Wadiyana.
Sementara itu, Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto mengatakan untuk penanganan permasalahan tersebut dengan dibangunnya jembatan memang tidak serta merta hanya peran pemerintah saja. Namun warga setempat juga turut andil didalamnya.
“Pemerintah membangunkan jalan dan jembatan sedangkan untuk lahan yang digunakan pembangunan jalan menggunakan tanah warga setempat yang dihibahkan. Ada 2 bidang tanah yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur tersebut,” Rakhmadian Wijayanto.
Ia menjelaskan konsep pembangunannya jembatan baru dicanangkan akan lebih kuat dan lebih tinggi. Selain itu bisa dilewati kendaraan untuk dua arah. Sedangkan, untuk jembatan lama yang crossway akan tetap dipertahankan, tetap bisa difungsikan hanya untuk satu arah saja.
Salah satunya warga setempat, Abror (30) mengatakan bersyukur atas pembangunan yang mulai direalisasikan oleh pemerintah. Dengan adanya pembangunan jembatan dan jalan ini, akses mobilitas warga akan lebih mudah dan aman. Terlebih saat musim penghujan tidak perlu menyebrangi dan menerjang derasnya air yang mengalir di sungai Oya.
“Alhamdulillah sudah mulai berjalan pembangunan jembatan, semoga kedepan sudah tidak menyebrang banjir lagi,”kata dia. (*)