GUNUNGKIDUL,– Proyek normalisasi tanjakan Clongop dengan pengeprasan Bukit Clongop, Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Meski terdapat proyek pembangunan, namun lalu lintas di jalan yang terkenal ekstrem ini tidak begitu terganggu dan masih bisa dilalui oleh pengguna jalan.
Sekretaris Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan, meski proyek pembangunan jalan sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu, namun tidak ada penutupan jalan yang dilakukan. Mengingat normalisasi jalan yang dikenal ekstrem di sisi utara ini adalah pembangunan jalan baru, sehingga ruas jalan yang biasa masih bisa dilalui.
“Tidak ada penutupan jalan semua masih bisa dilalui pengguna jalan,” ucap Bayu Susilo Aji.
Pihaknya menghimbau agar pengguna jalan tetap berhati-hati. Mengingat tanjakan ini merupakan salah satu jalur merah yang tidak direkomendasikan oleh Dishub dan Kepolisian untuk dilalui, utamanya kendaraan-kendaraan besar.
Bahkan sejak tahun lalu, pemerintah dan kepolisian berupaya menghapus jalur ini dari googlemaps sebagai jalur alternatif. Hal ini karena tanjakan di jalur tersebut curam dan berbahaya. Beberapa kali terjadi kecelakaan yang menelan korban dan menyebabkan kerugian material.
“Tetap berhati-hati saat melintas di ruas jalan tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti mengatakan, kontrak pembangunan yang dilakukan sejak 24/3/2024. Adapun proses pengerjaan sudah mulai dilakukan, pembersihan lahan dan beberapa proses lain seperti pembukaan jalur baru juga sudah dilakukan.
Sesuai dengan perencanaan, ruas jalan yang dibangun pemerintah yaitu sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar 7,5 meter.
“Nilai kontrak pembangunan jalan ini Rp 60.899.956.139,” kata Anna.
Manajer Jalan PT Suradi Sejahtera Raya (SSR), Apri Novianto mengatakan proyek yang bernama pembangunan jalan pengganti ruas Hargomulyo – Watugajah ini. Saat ini, pekerja proyek jalan tersebut tengah melakukan pemotongan dan penggalian tebing di lokasi tersebut.
Adapun jalan eksisting yang masih akan dipakai hanya 500 meter. Setelahnya, jalan eksisting terhubung dengan jalan baru hingga ujungnya di sekitar Puskesmas Gedangsari II.
“Diharapkan selesai di akhir tahun 2024 sehingga nanti saat libur akhir tahun jalan baru sudah bisa dilalui,” terang Apri Novianto.