tiwul

Mencicipi Thiwul Manis dengan Aneka Varian Rasa

GUNUNGKIDUL,–- Setelah menikmati liburan di Gunungkidul, wisatawan kerap memburu oleh-oleh khas dari kabupaten terluas di DIY ini. Salah satu oleh-oleh berbahan dasar hasil pertanian lokal yang digemari wisatwawan yakni Tiwul Manis.

Beberapa pelaku usaha di Gunungkidul memang telah berhasil membuat olahan Tiwul sehingga digemari wisatawa. Olahan lokal berbahan singkong ini mulanya akrab menjadi sumber makanan pokok pengganti nasi. Kian hari keberadaanya makin susah ditemukan. Sebab, bahan pangan pokok warga Gunungkidul kini dominan berasal dari beras.

Tiwul lantas diolah sedemikian rupa menjadi oleh-oleh khas. Supaya rasanya diterima lidah wisatawan, pada awalnya Tiwul dibuat memiliki rasa manis. Salah satu penyedia Tiwul Manis, Agus Lambang pernah menuturkan,  Tiwul rasa manis dapat diterima pasardengan baik. Banyak yang suka bahkan memesan ulang.

Warga Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul ini tidak berhenti berinovasi. Tiwul buatannya kini tak hanya memiliki rasa original atau manis saja. Akan tetapi, ada rasa nangka, cokelat hingga rasa kopi.

Agus Lambang memilih tempat prduksi dan jualan di Jalan Baron. Pertimbangannya, jalur tersebut merupakan jalur utama wisatawan yang berasal dari koridor timur.

Dia mengakui, permintaan Tiwul meningkat saat akhir pekan atau libur panjang. “Rasa Tiwul memang sangat berbeda dengan rasa aseli seperti bikinan masyarakat. Awalnya, tujuan saya membuat aneka rasa supaya digemari anak-anak, ternayata digemari juga oleh orang-orang dewasa,” tuturnya suatu ketika.

Tiwul dengan aneka rasa seolah mirip dengan kue. Akan tetapi wujudnya masih seperti Tiwul biasa. Sangat otentik. Bukan lagi disantap memakai sayur dan lauk, namun, olahan Tiwul aneka rasa ini cocok dijadikan camilan dan dipadukan dengan teh atau kopi.

Harga Tiwul Manis yang dijual Agus antara Rp12 hingga Rp18 ribu per pack. Tergantung ukuran dan pilihan varian rasanya.

Selain menjajakan Tiwul Manis, Agus juga melayani konsumen yang menginginkan olahan Gatot. Salah satu kuliner khas dari Gunungkidul yang berbahan ketela juga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *