GUNUNGKIDUL,– Wilayah perairan Kabupaten Gunungkidul memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Selain hasil tangkapan laut, Gunungkidul juga berpotensi menghasilkan garam kualitas premium. Ada beberapa pantai yang sejak beberapa tahun digunakan untuk aktivitas tambak garam.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan, selama ini ada 4 lokasi uji coba produksi garam dengan sistem tunnel. Mulai dari pantai Siung, Sepanjang, Dadapayam, dan krokoh. Namun seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai pertimbangan produksi satu persatu mulai berhenti produksi dan yang tersisa hanya kelompok tambak garam di Pantai Sepanjang.
Sebenarnya kualitas garam Gunungkidul ini sangat bagus dan sudah terstandarisasi dengan diperolehnya sertifikat SNI. Namun memang keberlangsungan dari produksi garam pesisir selatan ini masih belum begitu eksis.
“Selama ini pasarannya masih terbatas hanya di pasar local saja untuk konsumsi dan kosmetik atau SPA,” terang dia.
Kualitas garam Gunungkidul ini tergolong premium atau super mengingat air lautnya jernih. Di tahun 2023 kemarin petani garam di Pantai Sepanjang memproduksi 2.211 kg dalam satu tahun.
“Garam Pantai Sepanjang ini sudah mengantongi izin edar MD dari BPOM. Memang untuk harganya lebih mahal, garam SPA sekitar Rp 25.000 per 250 gramnya sedangkan garam konsumsi Rp 5.000 per 500 gram,” jelas Wahid.
Menurutnya, pendampingan untuk semakin menguatkan produksi garam Gunungkidul telah dilakukan. Beberapa kali DKP melakukan fasilitasi terhadap petani untuk mengikuti event expo untuk mempromosikan potensi yang dimiliki darah.
“Kerjasama dengan Pemda DIY untuk rehabilitasi fasilitas tunnel garam yang rusak juga kami upayakan agar petani garam terus bisa produksi,” tutup dia.