GUNUNGKIDUL,– Kabupaten Gunungkidul menyimpan banyak sekali keunikan. Salah satunya adalah penamaan sebuah padukuhan yang selalu identic dengan kejadian dimasa lampau dan temuan-temuan di daerah tersebut. Seperti halnya penamaan Padukuhan Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, yang mana meskipun wilayah tersebut jauh dari pantai namun justru ditemui pasir layaknya pasir pantai.
Salah seorang warga setempat, Teguh Widodo, mengatakan padukuhan yang ditinggali ratusan kepala keluarga (KK) ini memiliki pasir lembut berwarna coklat yang ketika dibersihkan warnanya berubah menjadi putih seperti pasir pantai. Hingga sekarang ini, belum tidak ada yang mengetahui asal dari pasir tersebut, wilayahnya dengan pesisir selatan Gunungkidul pun begitu jauh, jaraknya hingga puluhan kilometer.
Beberapa kali ada penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mengetahui asal-usul pasir di wilayahnya tersebut, namun hingga kini ia belum mendengar dan mengetahui hasil penelitian tersebut. Masyarakat setempat memiliki keyakinan tersendiri atas keberadaan pasir tersebut, yaitu berdasarkan cerita nenek moyang.
“Cerita turun temurun dulunya ada seorang wali yang tinggal disini yang berjalan menggendong karung berisi beras dan melintas. Kemudian di berpapasan dengan rombongan warga, wali tersebut bertanya kepada rombongan tersebut sedang membawa apa. Namun rombongan warga justru berbohong dengan menjawab sedang menggendong pasir di punggungnya padahal yang dibawa adalah beras,” terang Teguh Widodo.
“Cerita terdahulu, wilayah sini kan kering dan tandus sehingga sulit untuk bertani, nah pas ditanya itu kemungkinan berbohong karena takut ketahuan membawa beras padahal masa paceklik. Ya mungkin takut kalau berasnya akan direbut waktu itu” sambung Teguh.
Rombongan warga ini kemudian melanjutkan perjalanan mereka, tak lama setelah itu karung yang digendong warga jatuh. Tetapi bukan beras yang berserakan di jalanan melainkan pasir. Beras yang mereka gendong berubah menjadi pasir atau wedi.
“Dari cerita sesepuh seperti itu, ada anggapan karena berbohong kepada wali maka beras yang digendong berubah jadi pasir. Karena cerita itu dusun disini dinamakan wediutah,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pasir di tempat ini berwarna coklat. Namun jika terkena air bisa berubah menjadi warna putih layaknya pasir di pesisir selatan.