pariwisata

Pemkab Gunungkidul Mengupayakan Wisatawan Tinggal Lebih Lama

GUNUNGKIDUL,– Berbicara tentang sektor wisata Kabupaten Gunungkidul memang tidak ada habisnya. Daerah ini memang begitu kaya dengan berbagai jenis obyek wisata. Sejak beberapa tahun terakhir, pariwisata di Bumi Handayani memang bergeliat pesat. Kabupaten terluas di DIY ini menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Yogyakarta. Namun, dibalik ramainya kunjungan wisatawan setiap minggu dan bulannya, Pendapatan Aseli Daerah (PAD) belum naik signifikan.

PR Pemkab mendongkrak pendapatan daerah maupun mendongkrak perekonomian masyarakatnya terus menerus dikerjakan.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hari Susanto mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan di Gunungkidul setiap tahunnya tergolong tinggi. Kendati demikian, lama tinggal atau length of stay dan perputaran uang atau spending money wisatawan selama ini masih cukup rendah. Maka dari itu, selain upaya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, 2 hal ini menjadi pekerjaan rumah Dinas Pariwisata untuk digarap.

“Lama tinggal wisatawan ini berkaitan erat dengan spending money wisatawan saat berada di Gunungkidul. Hasil survei yang dilakukan saat ini lama tinggal wisatawan baru berada di angka 1,36 hari saja dan untuk spending moneynya itu Rp 242.832,” kata Hari Susanto.

Jumlah rata-rata uang yang dikeluarkan oleh wisatawan ini terbagi menjadi dua kategori yaitu belanja konsumsi dan nonkonsumsi (tiket, oleh-oleh, transportasi dan lainnya).

“Rerata wisatawan hanya one day trip di Gunungkidul, sangat jarang kalau yang lebih 2 hari. Ini yang menjadi pekerjaan agar wisatawan itu lebih lama dan lebih banyak membelanjakan uang mereka di Gunungkidul. Untuk spending money di Gunungkidul itu sangat jauh dibandingkan dengan Sleman dan kota yang sudah diatas satu juta,” jelasnya.

Untuk meningkatkan lama tinggal dan perputaran uang di Gunungkidul, pemerintah terus melakukan promosi dan inovasi agar kunjungan wisatawan lebih banyak dan lebih lama berwisata di daerah ini. Diantaranya yaitu dengan peningkatan kualitas layanan wisata dengan merangkul para pelaku ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata.

“Untuk pelaku ekonomi kreatif dan penyedia jasa ini kami dorong untuk lebih kreatif memasarkan produk mereka. Promosi dengan sejumlah pihak dengan membuat paket-paket wisata yang dilengkapi dengan aktivitas menginap juga terus kami upayakan,” tutup Hari.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *