Upacara Babad Dalan Sodo

Upacara Babad Dalan Sodo adalah acara kenduri yang dipandu oleh salah satu carik di makam Raden Mas Kertonadi atau lebih dikenal dengan Ki Ageng Giring atau Ki Pederesan. Tempat Balai Kalurahan Sodo, Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Alkisah, di Kalurahan Giring dan Sodo pernah terjadi wabah atau pagebluk. Para tokoh masyarakat menyarankan agar masyarakat agar berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berwasilah kepada leluhur Kalurahan tersebut yakni Ki Ageng Giring. Warga kemudian berupaya mencari makam Ki Ageng Giring. Pada saat mencari makam tersebut, di sepanjang jalan mereka mbabati atau membersihkan jalan yang menuju ke lokasi makam. Sepanjang jalan mereka mendapati sebidang tanah yang bau wangi dan tulang/bangkai burung berceceran di sekitarnya.
Saat membuat jalan tersebut, ditemukan beberapa buah benda yaitu tutup kepala dan sebuah tongkat (diberi nama teken dan kethu) yang dipercayai bahwa benda tersebut milik Ki Ageng Giring. Para pencari makam tadi melakukan berjanji alkan melakukan syukuran “ambengan” bila Kalurahan Giring dan Sada dapat kembali seperti dulu tanpa pagebluk.
Cerita tersebut mengandung ajaran kepada seseorang untuk “membersihkan jiwa dari hal-hal yang tidak baik”, mengingat Ki Ageng Giring adalah murid Sunan Kalijaga. Dahulu masyarakat setempat melaksanakan upacara ini di Masjid Sodo dengan sarana upacara adalah “ringin kurung harus diikat dengan janur, dan mereka membawa clathung (arit) untuk mengambil janur yang dipasang pada pohon kukun (yang ditanam oleh sesepuh Giring).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *