Belum semua masyarakat pedesaan memanfaatkan potensi desanya dengan maksimal. Namun, salah satu padukuhan wilayah Kapanewon Patuk justru sukses menggulirkan ide usaha penghasil uang dengan pendapatan maksimal. Seperti apa?
Gunawan, Gunungkidul, Radar Jogja
Lokasinya ada di Padukuhan Gumawang, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk. Wilayah tersebut dikenal sebagai kampung bisnis. Selain berprofesi sebagai petani, penduduknya juga mengembangkan usaha bisnis yang menjanjikan.
Dukuh Gumawang, Dwi Setyaningsih mengatakan, embrio ide bisnis di luar sektor pertanian muncul di awal tahun 2000an. Mulai dari usaha pengolahan sampah, kerajinan kayu, hingga pengolahan buah kakao atau biji coklat.
“Untuk usaha daur ulang sampah hanya memilah, lalu di giling sesuai dengan warna terus dijual sudah menjadi berasan plastik,” kata Dwi kemarin (10/10).
Dukuh muda yang baru belum lama dilantik tersebut mengungkapkan, persentase warga yang menggeluti usaha daur ulang sampah sekitar 10 persen dari total kepala keluarga (KK). Hasilnya, usaha limbah terbukti mampu mendongkrak ekonomi warga setempat. “Bahkan ada karyawan dari luar Gumawang,” ujarnya.
Lulusan sarjana pendidikan ini menyampaikan, ide usaha lain yang digeluti warga adalah kerajinan kayu. Berbagai macam kerajinan kayu tersedia, bahkan persentase peminatnya justru mencapai 30 persen dari total profesi KK. “Untuk profesi petani masih tinggi yakni, mencapai 60 persen,” ucapnya.
Disinggung mengenai keuntungan dari usaha bisnis, disampaikan bahwa berbagai ide usaha berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Bahkan keuntungan yang diperoleh didedikasikan untuk kampung halaman melalui program pembangunan. “Melalui program perbaikan jalan,” ungkapnya.
Bagaimana dengan menjaga pola hidup sehat? kata dia, dalam satu waktu ada program cek kesehatan. Dari manula sampai dengan anak-anak melalui kegiatan Posyandu (pos pelayanan terpadu). “Posyandu Padukuhan Gumawang bertempat di Balai Padukuhan Gumawang,” ucapnya.
Dikatakan, posyandu dilaksanakan oleh kader kesehatan Padukuhan Gumawang yang berjumlah 5 orang. Kegiatan Posyandu meliputi penimbangan berat badan anak, pengukuran tinggi badan anak, dan pemberian makanan tambahan bagi balita. “Kami juga berkoordinasi dengan puskesmas,” terangnya.