Kabupaten Gunungkidul sejak beberapa tahun terakhir mulai dilirik oleh pemilik modal kelas kakap.
Hal ini terbukti dari mulai banyaknya gedung-gedung industri, perhotelan, resto, pusat perbelanjaan,
hingga wisata minat khusus yang berdiri kokoh di Bumi Handayani.
Belum lama ini terdapat investor yang berkinginan menjalin kerjasama dengan pemerintah
Gunungkidul untuk menanamkan modal mereka dengan membangun pusat perbelanjaan di
kawasan kota Wonosari. Usaha tersebut bukan hanya sekedar supermarket seperti yang sudah ada,
melainkan bertaraf layaknya mall-mall yang ada di kota Yogyakarta serta kabupaten Sleman.
Investor yang satu ini telah terbukti kesuksesannya dalam bidang pusat perbelanjaan. Di wilayah
Kota Jogja sudah ada beberapa pusat perbelanjaan dengan management yang sama dengan
kunjungan sangat ramai setiap harinya. Sampai dengan awal Januari kemarin rencana ini masih
dalam tahap komunikasi untuk memantapkan jalinan kerjasama antara pemkab dengan pihak ketiga.
Dari pihak investor sendiri juga masih melakukan hunting lokasi yang sekiranya cocok didirikan mall
dengan titik strategis dan memiliki keunggulan-unggulan tertentu. Untuk memberikan gambaran,
tim dari Pemkab Gunungkidul mengajak investor untuk survei di beberapa tanah yang bisa
dikerjasamakan dan dibangun sebuah pusat perbelanjaan dengan letak strategis dan bangunan
representatif bagi warga Gunungkidul dan sekitarnya.
Beberapa yang ditawarkan oleh pemerintah diantaranya tanah milik Pemda Gunungkidul seperti
Kantor DPUPRKP, gedung eks Kampus UGK yang berada di jalur utama , Terminal Selang, dan tanah
milik NU yang berada di Siyono. Meski demikian, pemilik modal tersebut masih melakukan kajian
atau analisis tertentu dan untuk mengambil langkah. Sehingga masih belum ada kesepakatan lebih
lanjut lagi.
Informasi yang diperoleh, ada pemilik modal lain yang memiliki gagasan sama untuk membangun
mall di kawasan Kota Wonosari. Sebab di kawasan kota dan pesisir selatan Gunungkidul sekarang
masib menjadi idola untuk pengembangan usaha yang menjanjikan.
Berinvestasi di Kabupaten Gunungkidul nampaknya sangat menjanjikan. Dikarenakan harga tanah
yang masih belum begitu tinggi, masyarakatnya terus berkembang, terbuka dan berwawasan luas,
serta memiliki etos kerja tinggi pula. Disamping itu, upah minimum kabupaten (UMK) yang dipatok
pemerintah masih rendah jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
Pemerintah Kabupaten juga memiliki komitmen yang kuat dalam mempermudah kegiatan investasi
dalam segala bidang. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya review RTRW dengan penyesuaian