Menilik Goa Cokro, Goa Vertikal yang Indah Nan Alami

Seolah tidak ada habisnya, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi wisata yang apik, salah satunya destinasi wisata minat khusus.

Salah satunya ialah Goa Cokro di Padukuhan Blimbing, Kalurahan Umbulrejo, Kapanewon Ponjong. Mungkin obyek wisata alam ini sudah tidak asing lagi di telinga wisatawan.

Goa Cokro merupakan salah satu jenis goa vertical di Kabupaten Gunungkidul yang masih dijaga kealamiannya hingga saat ini.

Berjarak sekitar kurang lebih 30 menit dari Kota Wonosari, obyek wisata ini menyuguhkan pemandangan keindahan rongga goa vertikal yang masih alami serta kawasan hutan yang asri. Bagi wisatawan peminat khusus serta peneliti geosite, goa ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi.

Ketua Pengelola Goa Cokro, Purwanto menjelaskan, Goa Cokro dibuka mulai tahun 2011 dengan memiliki 2 cabang yakni ke arah Barat dan Utara. Berdiameter sekitar 1 meter hingga 1,5 meter, 2 cabang goa memiliki panjang 350 meter dan ke Barat sepanjang 50 meter.

Untuk masuk ke dalam Goa, diakuinya memang harus memiliki nyali yang tinggi, karena harus masuk menggunakan tali dengan kedalaman 18 meter.

Sebelum masuk ke dalam goa, pengunjung selalu dibriefing terlebih dahulu dan diberi kelengkapan alat seperti helm, wear pack khusus dan tali.

Begitu tiba di dalam goa, pengunjung akan disuguhkan pemandangan pintu masuk goa yang disinari cahaya matahari yang indah. Dinding goa dengan ukiran batu alam yang alami menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Lantaran suasana gelap serta dihuni oleh kelelawar mengharuskan wisatawan membawa penerangan headlamp.

Di dalam goanya gelap. Jadi penerangannya pakai headlamp. Karena kan cahaya matahari hanya di tempat masuk goa. Tapi kan kalau sudah masuk pemandangannya ya sangat bagus, bebatuannya juga masih utuh,” kata Purwanto, Kamis (06/10/2022).

Untuk menyusuri Goa, ucap Purwanto, dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dan disarankan waktu siang hari. 

Saat ini untuk bisa masuk ke dalam goa, pengunjung cukup membayar sekitar Rp 1,5 juta untuk 7 orang. Pengunjung sudah mendapatkan pengamanan dan konsumsi berupa nasi box serta kelapa muda.

Untuk wisata minimal seminggu sebelumnya harus booking dulu, dibatasi 25 orang dalam satu kali kunjungan wisata,” jelasnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *