Wayang Sada Menjadi Kekayaan Seni Budaya Khas Gunungkidul

Wayang Sada/lidi ini terbuat dari lidi muda yang telah dianyam membentuk karakter pewayangan. karakter tersebut mengacu pada figur pewayangan kisah Mahabarata dan Ramayana yang melegenda di masyarakat Jawa.
Berbahan dari lidi menjadikannya kreasi yang ramah lingkungan dan terbuat dari bahan alam. cerita wayang tersebut juga mengangkat tema lingkungan dalam setiap pementasan wayang lidi ini.
Bahkan nama-nama wayang unik diambil dari nama bagian pohon kelapa dalam bahasa Jawa. Namun nama tersebut telah ia modifikasi untuk mewakili watak tokoh maupun tujuan aspek kepatutan serta keselarasan dalam dunia pewayangan.
Salah satu tokoh tersebut bernama Prabu Glugu Wasesa. Sementara permaisurinya bernama Dewi Manggarsari. Keduanya memiliki keturunan bernama Raden Cengkir Gading, Dewi Blulukwati, Raden Degan Ijo dan Raden Cengkir Wungu. Nama raja Prabu Glugu Wasesa di Negara Arga Rekta atau gemah ripah loh jinawi.
Tokoh yang membantunya bernama Mahapatih Blarak Sempal yang terkenal sakti mandraguna. Mereka hidup rukun dengan tetangga seperti Prabu Ruyung Agung di negara Pasir Ropan, Prabu Pucang Anom di negara Pagelaran, serta Prabu Tal Siwalon negara Soka Panca. Wayang Sodo Gunungkidul tersebut begitu unik dan menjadi seni khas Gunungkidul.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *