Mbah Tumi (70) warga Padukuhan Gedangsari, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak puluhan tahun silam menekuni pembuatan minyak kelapa. Ternyata, minyak kelapa juga banyak diminati oleh masyarakat khususnya para pedagang makanan seperti bakmi ataupun olahan makanan lainnya.
Berbeda dengan minyak goreng pada umumnya, minyak kelapa ini memiliki keunggulan tersendiri. Rasanya yang berbeda membuat makanan semakin enak dan tidak mudah berubah meski sudah digunakan beberapa kali. Meski begitu, lantaran proses pembuatannya yang memang cukup rumit, harga minyak kelapa ini lebih mahal jika dibandingkan dengan minyak goreng kemasan.
Selain itu bahan baku yang digunakan yaitu kelapa jumlahnya juga cukup banyak. Di mana 50 butir kelapa hanya bisa jadi minyak sebanyak 3 liter saja.
Untuk proses pembuatannya, kelapa tua diparut terlebih dahulu kemudian diperas menjadi santan kental. Cairan inilah yang kemudian dimasak dan harus ditunggu serta diaduk hingga mengeluarkan minyak. Kemudian barulah hasilnya disaring dan dikemas.”