Ratusan Padukuhan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata memiliki nama dengan memakai unsur pepohonan atau tanaman. Penamaan dusun dengan unsur pepohonan tersebut dinilai sebagai bentuk pelestarian lingkungan para leluhur.
Dari penelusuran di internet Persentase pemakaian nama pepohonan sebesar 38,2% dari total nama-nama dusun di Gunungkidul. Kapanewon Rongkop menjadi wilayah terbanyak yang menggunakan nama pepohonan yakni sebanyak 50 dusun. Kemudian Semin ada 47 dusun, Tepus ada 44 dusun, dan Girisubo ada 39 dusun. Sedangkan toponomi nama dusun di 14 kapanewon lainnya bervariasi mulai dari 10 sampai 37 dusun.
Untuk nama tumbuhan yang digunakan paling banyak yakni pring atau bambu sebanyak 30 dusun. Selanjutnya ada pohon asem sebanyak 23 dusun; elo ada 15 dusun; jati sebanyak 14 dusun; klepu ada 13 dusun, mojo ada 12 dusu; dan ploso sebanyak 11 dusun.