Nyadran Gubug Gede yang Menarik 

Nyadran gubug gede biasa digelar oleh warga Kalurahan Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara tradisional ini dilaksanakan di Gubug Gede. Gubug Gede merupakan bangunan yang terbuat dari bambu sebagai tiang dan pelepah kelapa atau blarak sebagai atapnya.
Luas bangunan ini cukup besar yakni 20 x 26 m. Keberadaan Gubug Gede sangat erat dengan cerita mengenai Prabu Brawijaya. Konon jaman dahulu yang biasa membangun Gubug Gede tersebut adalah anak buah dari Prabu Brawijaya yang bernama Eyang Mele.
Eyang Meles lantas mempunyai keturunan di Desa Ngalang. Kebiasaan Eyang Meles pun dilestarikan. Nyadran Gubug Gede ini adalah ritual anak cucu dan warga Desa Ngalang untuk mendoakan arwah Eyang Meles serta mengambil keteladanan darinya.
Pada zaman dahulu, sehabis panen Eyang Meles selalu melakukan syukuran kepada Tuhan dengan mengadakan sedekah kepada warga masyarakatnya. Kini keberadaan Gubug Gede menjadi simbol kerukunan bagi warga Ngalang. Misalnya, bambu untuk membuat Gubug Gede tersebut harus didatangkan dari 14 dusun yang berada di desa Ngalang. Untuk membuat Gubug Gede sebesar ukuran di atas warga hanya membutuhkan waktu yang singkat.
Hal tersebut tak lepas Karena kompaknya gotong-royong warga. Kini, Nyadran di Desa Ngalang itu sudah terdaftar sebagai aset budaya Kabupaten Gunungkidul.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *