Pilihan Geowisata Gunungkidul

Geowisata Gunungkidul merupakan pilihan jenis wisata alam geografi. Ide ini berasal dari kondisi dan potensi yang ada di kawasan karst Pegunungan Seribu yang sangat unik dan menarik.
Selain pemandangan alam perbukitan dengan batuannya yang khas maupun pesisir pantai selatan dengan hamparan pasir putihnya yang elok, andalan lain adalah gua-gua maupun sungai bawah tanah.
Dengan pembangunan fasilitas penunjang yang memadai akan membuat kawasan ini layak dijadikan target kunjungan. Andalan utama geowisata adalah pantai-pantai seperti Pantai Baron, Kukup dan Pulang Syawal di Gunungkidul: Pantai Nampu, Klothok, Sembukan di Wonogiri: Pantai Klayar, Pringkuku, Lorok di Pacitan, Pantai Prigi, Pasir Putih dan Karanggongso di Trenggalek, Pantai Tambakrejo, Serang, Pasetran Gondo Mayit, Jalasutra di Blitar serta Pantai Popoh, Coro dan Sine di Tulungagung.
Sedangkan gua-gua paling mempesona adalah Gua Pindul di Gunungkidul, Gua Mrica di Wonogiri, Gua Gong di Pacitan, Gua Selomangleng di Tulungagung dan Gua Embultuk di Blitar.
Kawasan karst Pegunungan Sewu setidaknya terdapat 120 gua yang menjadi hunian manusia-manusia purba muda selama rentang 12.000 – 6.000 tahun yang lalu.
Di gua-gua itu terbentuk koloni awal manusia bermukim, beraktivitas, melahirkan keturunan dan dikuburkan. Di Gunungkidul terdapat 60 gua sebagai hunian tetap maupun transit para manusia purba muda atau manusia modern awal (Homo Sapiens). Mereka yang membentuk hunian ini sebagian besar dari ras Mongoloid yang dicirikan dengan muka pendek dan sempit, rahang tidak kekar, gigi gerigi relatif kecil dan tulang serta postur tubuh relatif kecil.
Keberadaan gua-gua tersebut terancam oleh adanya penambangan di kawasan karst, padahal sering kali ditemukan gua-gua yang menyimpan fosil masa prasejarah. Di antara gua yang telah ditambang adalah gua Dengok di Playen.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *