Kirab Pengantin Banyumeneng, Giriharjo dan Gua Pega Giriasih

Kirab Pengantin Banyumeneng Merupakan adat mengirabkan pengantin ke suatu tempat berupa gua. Di Padukuhan Banyumeneng termasuk wilayah Kalurahan Giriharjo terdapat adat yang mirip di Padukuhan Panggang Bedanya dengan di Padukuhan Panggang adalah sebagai berikut:
Kirab Pengantin di Panggang dilakukan sebelum upacara temu jadi mereka menggunakan busana pengantin, sedangkan kirab pengantin di Banyumeneng dilakukan sesudah mereka selesai upacara temu. Jadi pada waktu kirab pasangan pengantin tersebut tidak harus berpakaian pengantin.
Selanjutnya Kirab Pengantin Giriharjo, yang juga merupakan adat yang dilakukan oleh penduduk Kalurahan Giriharjo dimana terdapat tiga Padukuhan yang namanya sama, yaitu: Panggang l, Panggang II, dan Panggang III. Di Panggang III terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Kali Gede. Penduduk tiga Padukuhan itu mempunyai kebiasaan mengirabkan pengantin ke Kali Gede yang baru saja menikah dengan membawa sajian berupa katul. Menurut anggapan masyarakat apabila adat ini dilanggar maka pasangan pengantin itu hidupnya akan mengalami kesulitan.
Lalu Kirab Pengantin Gua Pega, yang merupakan adat membawa pasangan pengantin ke Gua Pega. Penganut adat tersebut adalah penduduk Padukuhan Ngara-ara atau Ngoro-oro, Wanalagi, dan Trasih yang terletak di Giriasih. Kirab ini dilakukan sebelum pengantin tersebut melakukan upacara temu. Di sini mereka mencuci muka. Menurut keterangan penduduk setempat adat ini sudah dilakukan karena makhluk halus penunggu gua tersebut suka kepada pengantin. Sampai sekarang adat ini masih dilakukan. Masyarakat percaya bahwa apabila adat ini dilanggar maka pasangan pengantin akan menemui kesulitan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *