Bukit Kapur Gunungkidul 

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkenal dengan bukit kapurnya, Kabupaten dengan julukan Gunung sewu atau pegunungan seribu ini kaya akan kandungan batu kapur dan bahan tambang lainnya. Hal ini dapat mengundang para investor untuk melakukan penambangan. Terbukti makin bermunculan pabrik pengolahan batu kapur hampir di setiap kapanewon.
Dengan adanya penambangan tersebut maka dapat menambah lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Akan tetapi, bila tidak diantisipasi dengan baik, maka penambangan ini dapat berdampak negatif. Dampak negatif yang langsung dapat dilihat di lokasi adalah kerusakan lingkungan bekas batu kapur tersebut ditambang.
Kebanyakan bukit kapur yang ada setelah diambil batu kapurnya atau tambangnya tidak langsung ditanami kembali sampai beberapa tahun. Akibatnya bukit tersebut menjadi gundul dan tidak dapat menampung air hujan sehingga cadangan air tanah menjadi semakin berkurang. Selain itu dengan banyaknya bukit yang gundul maka cadangan oksigen semakin berkurang sehingga udara akan terasa semakin panas.
Dengan melihat beberapa efek negatif dari penambangan batu kapur tersebut maka alangkah baiknya pihak-pihak yang terkait mensosialisasikan kepada para penambang atau masyarakat dan juga perusahaan pengolah batu kapur agar setelah pengambilan batu kapur dilaksanakan maka bekas penambangan tersebut ditanami kembali dengan tanaman-tanarnan yang bisa tumbuh di atasnya. Selain mensosialisasikan juga membuat sangsi kepada masyarakat atau perusahaan pengolah batu kapur yang tidak melakukan penanaman kembali di bukit-bukit yang sudah gundul tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *