Masakan kuliner tradisional dan oleh-oleh Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, semakin dikenal luas utamanya wisatawan. Dalam menikmatinya, beberapa macam kuliner tersebut harus segera dimakan setelah melalui proses pemasakan.
Sayur Lombok ijo, Gudeng daun pepaya, Nasi merah, dan beberapa yang lain harus dinikmati setelah siap saji. Padahal, tidak sedikit wisatawan yang menginginkan jenis masakan tersebut dijadikan sebagai oleh-oleh dibawa ke luar kota setelah berwisata di Gunungkidul. Namum terkendala daya tahannya karena mudah basi.
Semakin tingginya minat wisatawan untuk menjadikannya sebagai oleh-oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau pengusaha bidang kuliner dengan dampingan BRIN kini berinovasi.
BRIN yang dulu disebut UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yogyakarta di Gading, Gunungkidul, melakukan sejumlah penelitian terhadap masakan-masakan tersebut, hasilnya, dengan cara pengalengan masakan mampu bertahan selama satu tahun, sehingga memungkinkan untuk dijadikan oleh-oleh.