Darmaningtyas adalah tokoh pendidikan asal Gunungkidul yang sekarang berkiprah di Jakarta. Menggeluti pendidikan sejak mulai menjadi mahasiswa baru di UGM, Agustus 1982 dengan menjadi guru di SMP Bìnamuda dan SMA Muhammadiyah Panggang, Gunungkidul, DIY. Pendidikan formalnya cukup Sarjana Filsafat UGM dan selebihnya otodidak. Gelar “”Profesor Doktor”” diperoleh dari undangan, sertifikat, piagam, spanduk dan sejenisnya; sebagai bentuk pengakuan nyata dari masyarakat.
Menulis beberapa buku, antara lain: Pendidikan pada dan Paska Krisis (Pustaka Pelajar, 1999). Palang Gantung: Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Indonesia (Salwa Press, 2002). Pendidikan yang Memiskinkan (Galang Press, 2004), Membongkar ldeologi Pendidikan Jelajah UU Sisdiknas (editor, Resolusi Press, 2004), Pendidikan Rusak-rusakan, Kritik terhadap Kebijakan Pendidikan Nasional (LKIS, 2005), Utang dan Korupsi Racun Pendidikan (Yashiba, 2008). Tirani Kapital dalam Pendidikan, Menolak UU BP (Yashiba dan Damar Press, 2009) bersama Fahmi Panimbang dan Edi Subkhan, Transportasi Jakarta Menjemput Maut (Yashiba dan Instran, 2010), Manipulasi Kebijakan Pendidikan (Resist Book, 2012) bersama Edi Subkhan.
Aktivitas sehari-hari adalah: Memimpin INSTRAN (Institut Studi Transportasi). sebuah LSM yang mengampanyekan angkutan umum, sepeda dan pejalan kaki, Anggota Dewan Penasehat CBE (Center for the betterment of Educa tion) di Jakarta; Pengurusan Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan (YSIK), Jakarta; Pengurus Perkumpulan Praxis, Jakarta; Pengurus LIPS (Lembaga Informasi Perburuan Sedane). Bogor; Wakil Ketua MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) periode 2010-2012). Pernah juga aktif sebagai Pengurus Majelis Luhur Tamansiswa (MLTS) Yogyakarta 2007-2011, Direktur Instran (Institut Studi Transportasi) Jakarta dan Advisor ITDP (Institute for Transportation and Development Policy (2007-2011).
Putra asli Gunungkidul ini aktif menulis di Koran Tempo dan Suara Pembaruan. Sebelumnya pernah menjadi penulis di Harian Kompas selama 17 tahun. Serta menjadi narasumber di televisi untuk isu pendidikan dan transportasi. Darmaningtyas termasuk satu dari ratusan ribu mahasiswa yang tulisannya berhasil dimuat oleh Kompas pada saat statusnya sebagai mahasiswa pada tahun 1986.