Reog Pung Jir adalah salah satu kesenian arak-arakan atau pengiring gunungan yang terdiri dari sepasang pentul tembem dan prajurit berkuda. Tidak hanya itu saja, melainkan juga akan ada sepasang prajurit udheng gilig, prajurit pemaying hingga prajurit tombak.
Biasanya tarian tradisional seperti yang satu ini adalah termasuk ke dalam jenis tarian yang erat dengan hal-hal mistis. Meski demikian rupanya tradisi khas Gunungkidul ini juga tidak musnah dan masih asri hingga kini.
Pada dasarnya tarian reog sendiri juga bisa mengisahkan tentang seorang abdi kerajaan yang bernama Ki Ageng Kutu. Raja tersebut memutuskan untuk meninggalkan kerajaan lalu mendirikan perguruan seni bela diri guna mempersiapkan pemberontakan. Ia juga sadar bahwa pasukannya itu masih kurang untuk melakukan perlawanan.
Tidak hanya sebagai pertunjukkan hiburan semata, melainkan ia juga akan menggunakan tarian ini untuk alat menyindir raja. Sedangkan adanya singo barong dalam tarian itu adalah simbol bagi Raja Kertabumi dan terkenal sebagai raja hutan.
Kesimpulannya, bahwa Reog Pung Jir di Gunungkidul ini memiliki peran yang sangat penting dan penuh makna. Khususnya dalam upacara tradisi rasulan khas Gunungkidul yang selalu diadakan setiap tahunnya.