Gunungkidul kaya akan tradisi dan budayanya. Salah satunya adalah Grebek Gunung Wijil di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dilakukan oleh warga sekitar. Sejak dulu, tradisi ini, masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Dalam Grebeg Gunung Wijil Gunungkidul terdapat arak-arakan gunungan telur dan aneka hasil bumi menuju ke sebuah pemakaman R.Ng Djoyowikromo yang lokasinya berada di dataran tinggi setempat. Dengan mengenakan pakaian adat jawa, beberapa sesepuh memimpin arak-arakan gunungan dalam upacara Grebeg Gunung Wijil Gunungkidul yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghormati jasa pahlawan.
Ratusan warga, pamong kalurahan, tokoh masyarakat menggelar arak-arakan menuju makam R.Ng Djoyowikromo untuk melantunkan doa bersama dan kegiatan tradisi lain dilakukan secara khitmad. Setelah rangkaian doa selesai, dua gunungan diperebutkan oleh warga yang ada di lokasi acara.
R.Ng Djoyowikromo semasa hidupnya dikenal sebagai pejuang atau panglima perang melawan Belanda. Secara turun temurun masyarakat menghormati jasa beliau dengan adat dan tradisi seperti ini.