Melihat Potensi Komoditas Tembakau di Gunungkidul

Padukuhan Ploso, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu sentra penghasil tembakau.
Ratusan kepala keluarga rutin menanam tembakau setelah musim tanam pertama. Tanaman tembakau mampu menyaingi hasil panen palawija yang umum ditanam petani. Komoditas tembakau harganya jauh lebih stabil ketimbang palawija dan sayuran.
Jenis dan varietas tembakau yang pernah ditanam mengalami beberapa kali pergantian. Dahulu ditanam jenis Sili Kedu. Belakangan ini mayoritas petani di wilayah itu menanam Tembakau Paiton. Pada petak yang lebih kecil oleh sebagian petani ditanami Tembakau Virginia.
Pasar tembakau panenan Purwosari ini lebih banyak terserap ke Kabupaten Bantul. Tepatnya di Pasar Pundong. Pasar tradisional yang punya hari pasaran Wage. Sementara, sebagian kecil saja hasil panen tembakau asal Purwosari dijual ke pasar lokal di sejumlah pasar di Gunungkidul.
Petani setempat memilih segmen pasar ke konsumen penyuka rokok lintingan, atau linting dewe (Tingwe) ketimbang dijual ke pabrik. Lagi-lagi orientasi nilai ekonomis menjadi alasannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *