Wayang Beber adalah seni pertunjukan wayang yang penyajiannya diwujudkan dalam bentangan, lembaran kertas atau kain bergambar dengan stilisasi wayang disertai narasi oleh seorang dalang. Pertunjukkan Wayang Beber muncul dan berkembang di Jawa.
Dalam memainkan wayang, dalang membuka gulungan gambar dan menceritakannya melalui gambar sesuai dengan adegan demi adegan. Umumnya adegan tersebut dengan kombangan, sulukan dan ginem. Dalang menggunakan tutur kata yang menarik sehingga menggiring penonton wayang untuk mengerti dan masuk dalam cerita dalam gambar tesebut.
Sebenernya kata beber berasal dari kata ambeler yang memiliki arti membentangkan. Maka dari itu, pertunjukannya dengan membuka satu persatu gulungan kertas atau pejagong. Biasanya dalam satu lakon terdiri dari lima gulungan dan kain atau pejagong memiliki gagang pada kedua ujungnya.
Fungsinya sebagai tumpuan untuk membentangkan pejagon dan menggulung adegan. Gagang tersebut ditancapkan pada lubang tepi kayu yang berbentuk kotak atau ampok. Sehingga dalang dan penonton berada di sisi yang sama. Yaitu mengarah ke depan gambar wayang.
Wayang ini merupakan wayang tertua sekitaran 80 jenis wayang dalam kebudayaan Indonesia. Sedangkan wayang kulit purwa adalah modifikasi dari wayang tersebut. Menariknya Wayang ini telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO yakni sebagai warisan budaya dunia.
Demi melestarikannya, sebuah komunitas memodifikasi wayang tersebut menjadi modern, yakni Beber Metropolitan. Wayang ini menggunakan berbagai fenomena yang ada di masyarakat modern.
#ayokegunungkidul