GUNUNGKIDUL – Beberapa hari menjelang hari raya Idul Adha membawa berkah tersendiri bagi para ojek ternak di Pasar Hewan Munggi, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu. Pasalnya, pengunjung yang mencari hewan ternak di salah satu pasar hewan terbesar di Gunungkidul ini mengalami peningkatan yang signifikan.
Tak jarang para pembeli yang datang ke pasar hewan tidak menyiapkan perlengkapan yang memadai. Sehingga saat hendak pulang membawa kambing sedikit kesulitan. Jasa ojek ternak pun banyak digunakan oleh para pengunjung untuk mengantar ternak mereka ke rumah tujuan.
Salah seorang tukang ojek kambing, Warsono mengatakan, sudah sejak lama dirinya menjadi tukang ojek kambing di pasar hewan Munggi. Setiap kali pasaran Kliwon (penanggalan Jawa), pagi-pagi buta ia berangkat ke pasar.
Jok sepeda motor bagian belakang ia tumpangi dengan keranjang motor atau bronjong untuk mengangkut ternak-ternak yang akan diojekkan. Kemudian di dalam bronjong ini diisi beberapa batu besar, fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan saat salah satu bronjong kosong.
Dalam sehari, ia bisa beberapa kali angkut dan mengantarkan kambing dari pasar hewan Munggi sampai ke pemilik barunya. Menjelang Idul Adha ini, yang menggunakan jasa ojek kambing juga lumayan banyak.
“Tidak bisa dipastikan dalam setengah hari itu berapa kali angkut. Itu tergantung pengunjung di pasar ramai atau tidaknya. Kebetulan hari ini merupakan kliwon terakhir sebelum pekan depan Idul Adha jadi lumayan ramai,” kata Warsono,
Tarif yang dipatok oleh para tukang ojek kambing pun bervariasi. Disesuaikan dengan jarak tempuh dari pasar ke lokasi yang dimaksud. Jika jaraknya dekat, tarifnya hanya berkisar Rp 10 ribu saja. Namun jika jaraknya jauh bisa sampai Rp 110 ribu bahkan Rp 120 ribu.
“Ini saya bawa 2 kambing ke Karangmojo, tarifnya Rp 80 ribu,” ucapnya.
Tukang ojek kambing lainnya, Sigit Riyanto mengatakan pasar Kliwon hanya berlangsung setengah hari saja. Sebab biasanya aktivitas transaksi ternak berlangsung dari pagi-pagi dan hanya sampai sekitsr pukul 10.00 WIB saja. Setelah itu, pasar kembali sepi.
Menjelang Idul Adha ini menurutnya memang ada peningkatan penggunaan jasa ojek kambing.
“Tidak sampai 10 kali angkut, karena kan jaraknya juga beda-beda. Kemudian tergantung pengunjung mau pakai jasa angkut atau tidak, atau justru bawa kendaraan sendiri,” ucapnya.
Biasanya, para ojek kambing ini mengikuti pemilik untuk sampai di lokasi tujuannya. Atau ada juga yang kambing dan pemiliknya dibonceng pada 1 kendaraan.
Menurutnya, di Pasar Hewan Munggi terdapat 18 orang tukang ojek kambing yang siap melayani jasa antar. Ada yang menggunakan bronjong dan ada yang tidak. Mereka berjajar di pintu keluar sebelah barat pasar hewan.
Salah seorang pengunjung, Pardi mengatakan lebih memilih menggunakan jasa ojek kambing. Pagi tadi dirinya membawa 2 ekor kambing dari pasar hewan Munggi satu berukuran kecil dan satu berukuran besar.
Karena membawa 2 ekor maka memilih menggunakan jasa ojek, sebab dirinya tidak bisa membawa dengan kendaraannya.
“Lebih praktis. Tarifnya juga terjangkau,” jelasnya.
Pengelola Pasar Hewan Munggi, Bambang Edi mengatakan, sepekan menjelang Idul Adha ini aktivitas di pasar hewan mulai mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari pasaran beberapa pekan kemarin.
“Untuk aktivitas sudah mulai meningkat. Ya sekitar 300 an pedagang masuk ke Pasar Hewan Munggi Kliwon ini. Kalau kemarin-kemarin hanya sekitar 100 sampai 150 an saja,” ucap dia.
Berdasarkan pencermatan yang dilakukan, kambing masuk justru lebih banyak dibandingkan dengan sapi. Penjualannya pun belakangan juga ramai kambing
“Mungkin karena adanya penyakit ternak yang beberapa waktu lalu merebak, jadi untuk jual beli sapi lebih sedikit,” tutup Bambang.