Pemkab Gunungkidul Kebut Perbaikan Venue Porda DIY XVII

GUNUNGKIDUL – Tahun 2025 ini Kabupaten Gunungkidul akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (PORDA) DIY XVII. Sejumlah persiapan terus dilakukan oleh pemerintah untuk menyambut ajang olahraga yang bergengsi di tingkat daerah atau provinsi ini.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto mengatakan, persiapan venue yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Mulai dari pengerasan halaman stadion sebelah selatan; venue atletik yaitu lompat jauh, tolak peluru, lempar lembing dan cakram di area stadion; lintasan sepatu roda; lapangan voli pasir, voli indoor. Kemudian gedung kesenian, lapangan petanque, panjat dinding, atap lapangan tenis sudah dilakukan dengan anggaran milik Pemkab Gunungkidul.

“Masih terus berproses untuk perbaikan yang menjadi kewenangan kabupaten,” kata Supriyanto saat dikonfirmasi

Selain itu, pihaknya juga sudah mengusulkan 34 venue ke KONI DIY agar mendapatkan verifikasi. Setelah mendapatkan verifikasi tersebut nantinya baru bisa dilakukan penanganan-penanganan yang seharusnya dilakukan.

“Untuk progress pembangunan dan persiapan venue ini sudah sekitar 80 persen. Kami targetkan segera selesai kecuali untuk lapangan tenis kami targetkan selesai di awal Agustus mendatang,” terangnya.

Lebih lanjut Supriyanto mengatakan, nantinya dalam pelaksanaan Porda ini ada beberapa cabang olahraga yang akan di gelar di luar Gunungkidul. Dikarenakan keterbatasan kepemilikan venue yang sesuai dengan standar yang ada.

Adapun beberapa cabor tersebut diantaranya olahraga Dayung yang akan dilakukan di Waduk Sermo, Kulon Progo. Kemudian Golf di Hotel Hyatt Monjali, Sleman, futsal lokasinya belum ditentukan, panjat tebing dimungkinkan di Stadion Mandala Krida.

“Ada beberapa cabor yang belum ditentukan lokasinya, saat ini kami masih menunggu arahan dari KONI DIY,” tandas Supriyanto.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pihaknya juga telah menetapkan beberapa titik lokasi penting dalam rangkaian kegiatan Porda DIY XVII. Upacara pembukaan akan digelar di Stadion Gelora Handayani, sementara acara gala dinner akan dilaksanakan di Taman Budaya Gunungkidul (TBG). Adapun upacara penutupan dijadwalkan berlangsung di Auditorium TBG.

Saat ini, kesiapan para atlet pun juga terus digenjot. Sekarang ini sebanyak 696 atlet dan 100 pelatih yang akan mewakili Gunungkidul sudah masuk pada program pemusatan latihan.

“Untuk pemusatan latihan atlet dan pelatih serta beberapa keperluan lainnya Pemkab menghibahkan anggaran sebesar Rp 5 miliar,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua KONI Gunungkidul, Irfan Ratnadi mengatakan kesiapan para atlet dan pelatih menjadi perhatian utama, salah satunya dengan memastikan proses persiapan pra-kompetisi terus dilakukan secara intensif.

Hal ini agar kontingen Gunungkidul dapat memberikan yang maksimal dan terbaik dalam bidang masing-masing.

“Total ada 696 atlet dan 100 pelatih yang akan mewakili Gunungkidul. Kami sedang mematangkan program pemusatan latihan bagi mereka,” kata Irfan Ratnadi.

Berkaca pada pengalaman beberapa tahun lalu, Gunungkidul selalu menduduki peringkat terakhir dari 5 kabupaten dan kota di DIY. Dengan berbagai persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari ini nantinya kontingen Gunungkidul dapat meraih 83 medali emas.

“Harapan kami Gunungkidul bisa menampilkan performa terbaiknya dan bisa naik peringkatnya,” ucap Irfan Ratnadi.

Belum lama ini, Ketua Umum KONI DIY yaitu KGPAA Paku Alam X bersama dengan sejumlah jajaran lainnya melakukan pemantauan persiapan penyelenggaraan Porda 2025 ini. Tim juga melakukan peninjauan di beberapa venue untuk memastikan bagaimana kondisinya serta rehabilitasi yang dilakukan oleh para pekerja.

“Jangan terlalu memaksakan diri untuk semua venue itu menjadi sempurna tetapi lebih penting kepada pemikiran skala prioritas terkait pembinaan atlet dan prestasi,” tutur Sri Paduka saat melakukan monitoring venue di Taman Budaya Gunungkidul, Kamis (8/5/2025).

Ketua KONI DIY juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan untuk kesempurnaan venue namun diharapkan dapat memberikan prioritas terkait pembinaan atlet. Beberapa evaluasi dari Ketua KONI DIY di beberapa titik menjaga tingkat kualitas kebersihannya dan penyesuaian kepentingan di lapangan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *