Perkuat Ketahanan Pangan Mandiri, Bupati Gunungkidul Minta Warga Manfaatkan Lahan Pekarangan

GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul meluncurkan program Gerbang Pagi atau Gerakan Pengembangan Pangan dan Gizi. Dalam program ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong warganya untuk memperkuat ketahanan pangan secara mandiri.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, program yang dicanangkan oleh pemerintah ini untuk mendorong warga Gunungkidul agar memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan ataupun sayur.

Sehingga meski lahannya sempit atau hanya sekedar menggunakan polybag, galon bekas dan media tanam bekas lainnya dapat tetap produktif. Sehingga untuk masalah pemenuhan pangan aman.

“Jadi kami minta masyarakat untuk melakukan pemanfaatan pekarangan sebaik dengan budidaya tanaman sayur, cabai, dan bawang merah, serta tanaman obat keluarga (toga) yang mudah ditanam di lingkungan rumah,” kata Rismiyadi.

Untuk mensukseskan program ini, pemerintah juga menggandeng pendamping pertanian, kader PKK dan lain sebagainya. Sehingga dalam mengedukasi masyarakat jauh lebih mudah dan secara keseluruhan dapat terjangkau.

“Kami ingin warga Gunungkidul mencintai tanahnya sendiri. Dengan gerakan ini, masyarakat bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada pasokan dari luar,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga mengadakan edukasi mengenai pertanian dan pengolahan lahan sempit agar tetap produksi dengan baik.

“Kami juga adakan sekolah lapangan tematik yang telah melibatkan 2.344 peserta di 180 lokasi. Tujuannya adalah menanamkan kecintaan terhadap pertanian sejak dini,” tandasnya.

Selain itu pihaknya juga memberikan dukungan untuk pemberdayaan kesejahteraan keluarga di 15 kapanewon di Gunungkidul dengan berbagai program yang berkaitan dengan pertanian.

Disamping itu, pemerintah juga membentuk kawasan rumah pangan lestari di 4 lokasi, termasuk dengan pengoptimalan lumbung mataraman yang ada di beberapa kalurahan.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengajak seluruh warga Gunungkidul untuk memulai menanam sayur mayur dan bahan pangan yang mudah tumbuh di lahan sempit meski hanya menggunakan polybag atau bahan bekas lainnya.

Langkah ini dimaksudkan untuk membentuk gerakan mandiri pangan serta menekan biaya konsumsi atau belanja masing-masing warga. Sehingga bahan pangan sedikit demi sedikit dapat dicukupi dari pekarangan sendiri.

“Ini sebagai upaya kami untuk pengoptimalan lahan dan membentuk kemandirian ketahanan pangan. Disisi lain juga memotong gaya hidup atau pola konsumsi yang berlebih,” terang Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih.

Sebagai percontohannya, di kompleks Bangsal Sewoko Projo yang menjadi rumah dinas saat ini berbagai jenis tanaman obat dan pangan juga ditanam oleh Bupati Gunungkidul. mulai dari cabai, terong, dan jenis tanaman lainnya.

“Saya mulai dari diri saya sendiri, di rumah dinas bupati kami tanami sayur dan obat-obatan menggunakan galon dan media tanam yang ada. Saya berkomitmen kuat untuk mengajak warga memanfaatkan lahan sempit di pekarangan,” sambungnya.

“Ternyata di tingkat padukuhan sudah mulai banyak yang memanfaatkan lahan pekarangannya ditanamai tanaman pangan sayur mayur. Saya pribadi sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat atas hal tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut Endah mengatakan, gerakan ini juga dimaksudkan agar beban biaya hidup keluarga tidak terlalu tinggi. Sehingga masyarakat Gunungkidul justru banyak yang terlilit utang hanya karena pola konsumtif baik dari segi makanan dan gaya hidup yang tinggi.

“Jangan sampai hanya karena pola konsumsi makan, belanja dan gengsi justru menjerumuskan pada jeratan hutang rentenir. Itu jangan sampai, maka dari itu kami canangkan program pemanfaatan lahan pekarangan ini agar warga bisa sedikit banyak terbantu dari hasil taman mereka,” jelas dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *