GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mencatat sebanyak 77 orang terjangkit virus Chikungunya selama musim penghujan terhitung pada September-Desember 2024. Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan temuan kasus tersebut tersebar di dua kapanewon (kecamatan).
Di Kapanewon Paliyan, terdapat 64 kasus yang dilaporkan, dengan 4 di antaranya dinyatakan positif melalui pemeriksaan serologi. Sementara itu, di Kapanewon Semanu tercatat 13 kasus yang masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
“Saat ini kami masih terus melakukan pendataan. Sejauh ini, semua pasien mendapatkan penanganan,” tutur Ismono saat dikonfirmasi pada Senin (30/12/2024).
Ismono pun meminta agar masyarakat Kabupaten Gunungkidul lebih waspada terhadap serangan nyamuk Chikungunya di musim hujan ini. Masyarakat diimbau untuk rutin membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air, guna mencegah berkembangnya jentik nyamuk Chikungunya.
“Virus Chikungunya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopyctus. Maka dari itu, langkah pencegahan yang harus dilakukan adalah membersihkan barang-barang di luar rumah yang bisa menjadi tempat tampungan air saat hujan agar tidak menjadi sarang nyamuk,” tuturnya.
Terkait pencegahan lebih lanjut, Ismono menyatakan bahwa fogging sudah dilakukan di beberapa wilayah untuk antisipasi. Namun, ia mengingatkan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya tetap hidup.
“Beberapa wilayah sudah kami lakukan fogging untuk antisipasinya, namun yang sulit diberantas adalah sarang nyamuk. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan ada genangan air yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk,” ungkap dia.
Dengan adanya langkah pencegahan tersebut, diharapkan masyarakat dapat mengurangi potensi penularan virus Chikungunya di musim penghujan.