Gunungkidul,– Pemkab Gunungkidul terus berupaya dalam penyediaan air baku rumah tangga. Belakangan ini pemerintah tengah merencanakan pemanfaatan Kali Ngeneng di Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Gunungkidul.
Pemanfaatan sumber air ini dilatarbelakangi pada sejumlah kondisi, salah satunya sudah tidak beroperasinya Bribin II yang rusak akibat badai cempaka 2017 silam. Karena rusak, pemenuhan kebutuhan air bersih di zona timur tidak maksimal.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, DPUPRKP Gunungkidul, Sigit Swastono mengungkapkan, PDAM Tirta Handayani belum lama ini mengusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak mengenai pemanfaatan Sungai atau Kali Ngreneng di Kalurahan Ngeposari. Rencananya pemanfaatan Kali Ngreneng ini untuk mensuplai kebutuhan air masyarakat di Rongkop, Tepus, Girisubo dan sekitarnya.
“Sudah dikomunikasikan dan dilakukan pengecekan bersama mengenai potensi air di lokasi tersebut,” kata Sigit Swastono.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada tahun ini masih sebatas pengusulan saja. Kemudian pada tahun 2025 mendatang dapat dilakukan redesign DED oleh BBWS Serayu Opak, dilanjutkan pada tahun 2026 untuk pembangunan fisiknya.
“Rencananya dibikin sarana pengangkatan air dari sungai tersebut kemudian di pompa ke atas ke bak tandon atau penampungan. Dari situ ada proses penyaringan dan kemudian disalurkan ke wilayah yang diampu,” jelasnya.
Disinggung mengenai estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pemanfaatan Kali Ngreneng ini, Sigit menjelaskan diperkirakan mencapai Rp15 miliar. Anggaran yang digunakan untuk pembangunannya nanti akan mengakses anggaran dari pemerintah pusat.
Menurutnya, zona timur yang nanti disuplai air dari sumber Kali atau Sungai Ngeneng merupakan wilayah cakupan yang sebelumnya disuplai dari Bribin II. Namun karena Bribin II rusak dan tidak berfungsi maka pemenuhan kebutuhan air di wilayah tersebut tersendat.
“Bribin II itu rusak akibat badai cempaka 2017. Sejauh ini tidak akan diperbaiki dalam waktu dekat mengingat biaya yang besar dan metode pelaksanaan yang sangat berat. Salah satu terobosan dari pemerintah adalah pemanfaatan sumber air baku di lokasi lain,” tutup Sigit.