Gunungkidul, — Selain kaya obyek wisata, Kabupaten Gunungkidul juga kaya akan adat, tradisi, budaya serta kesenian tradisional. Salah satu kesenian di Bumi Handayani yang keberadaannya terus diupayakan untuk dilindungi dan dilestarikan adalah Wayang Beber Remeng Mangunjaya. Wayang yang dimainkan dengan cara digelar ini berisi kisah atau cerita Panji.
Wayang beber ini berada di Padukuhan Gelaran 2, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo. Disimpan di rumah pewaris. Regenerasi wayang ini tidak bisa sembarangan, sehingga saat ini masih diupayakan oleh keluarga pewaris pemilik benda yang disakralkan tersebut. Sebagai upaya pelestarian, pemerintah mengusulkan untuk menjadikan Wayang Beber sebagai warisan budaya dan cagar budaya Gunungkidul.
Penanggungjawab Kajian Warisan, Kundha Kabudayan Gunungkidul, Hadi Rismanto mengatakan saat ini seperangkat Wayang Beber tersimpan rapi di rumah Wisto Utomo di Padukuhan Gelaran 2. Wayang ini merupakan benda sakral milik keluarga besarnya. Ia merupakan generasi ke- 15 yang menyimpan benda tersebut. Dalam penangananannya, benda pusaka ini disakralkan dan dikeramatkan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk membuka serta memainkan wayang beber tersebut.
Ada 8 gulung wayang yang tersimpan dalam kotak peti diantaranya dua gulung wayang beber yang tidak boleh dibuka. Wayang beber ini bernama Kyai Remeng Mangunjaya. Hingga saat ini tidak diketahui cerita yang ada didalamnya. Kemudian empat gulung Wayang Beber Remeng Mangunjaya yang berisi 16 adegan cerita panji dan dua gulung wayang beber yang berisi cerita Jaka Tarub.
“Seluruh gulungan wayang beber disimpan di dalam dua kotak kayu. Wayang Beber Remeng Mangunjaya yang paling sering dimainkan dalam pertunjukan, terdiri dari 4 cerita,” ucap Penanggungjawab Kajian Warisan, Kundha Kabudayan Gunungkidul, Hadi Rismanto.
Gulungan wayang beber ini terdiri dari dua buah stik kayu berpenampang bulat setinggi 90 cm dan lembaran daluang berukuran 300 cm x 70 cm. Gambar yang dilukis menggunakan teknik lukis tangan. Lebih lanjut ia mengatakan, tahun 2017 Cerita Panji secara resmi telah ditetapkan sebagai Memory of The World (MoW) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisations atau UNESCO.
“Wayang Beber Cerita Panji resmi ditetapkan sebagai warisan kebudayaan dunia. Pertunjukan wayang ini memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri yang merupakan gabungan dari seni rupa, seni musik, seni kriya, seni pertunjukan dan seni sastra yang merupakan mahakarya orang asli Indonesia,” kata dia.
Ada beberapa aspek yang menjadi keunikan dari wayang beber, diantaranya unit beber merupakan benda arkeologi, kemudian daulang merupakan kertas asli buatan lokal yang dibuat dengan cara tradisional, dan lukisan yang memiliki ciri khas yaitu teknik menggambar dan pewarna lukisan yang dibuat dari bahan tradisonal.
“Tahun 2024 ini tim kajian dari Kundha Kabudayan Gunungkidul berupaya melakukan kajian dan penyusunan naskah untuk mengusulkan sebagai warisan budaya dan cagar budaya yang dimiliki Gunungkidul,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan, dengan adanya pengusulan dan penetapan cagar budaya, masyarakat dan pemerintah memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal pelestarian peninggalan bersejarah. Kemudian bisa menjadikan salah satu pilihan edukasi dan tentunya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gunungkidul.
“Kami terus menggali potensi-potensi budaya asli Gunungkidul untuk bisa diakui secara nasional sebagai warisan budaya tak benda,” tutur Agus Mantara.