gerit=gerit lancung

Permainan Tradisional Gerit-gerit Lancung Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Gunungkidul

GUNUNGKIDUL,– Permainan tradisiona Gerit-gerit Lancung yang berasal dari Kalurahan Pundungsari, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul ditetapkan sebagai warisan budaya oleh pemerintah. Permainan tradisional yang menyerupai permainan cblak-cublak suweng ini memiliki syair yang mengiringi pemainnya.

Penanggungjawab kajian warisan tak benda, Kundha Kabudayan Gunungkidul, Hadi Rismanto mengatakan, mainan tradisonal dari Kalurahan Pundungsari yang dikenal dengan Gerit-gerit Lancung ditetapkan oleh pemerintah sebagai warisan budaya. Adapun permainan ini dimainkan secara berkelompok layaknya Cublak-cublak Suweng dimana dimainkan oleh beberapa ibu-ibu dan anak-anak.

Syair yang mengiringi permainan tradisonal ini menceritakan bahwa zaman dulu para bapak-bapak dan pemuda yang telah menikah seringkali berjudi dalam segala acara, seperti saat berkumpul dan memainkan kartu kemudian menerapkan taruhan.

“Sebagai bentuk sindiranya para ibu (istri) melakukan sebuah permainan tradisional yang syair pengiringnya juga tradisional dan menyindir suaminya,” ujar dia.

Permainan ini pun akhirnya sering dimainkan oleh para ibu-ibu di wilayah tersebut hingga menjadi sebuah kebiasaan. Namun seiring dengan perjalanan waktu permainan ini justru tergerus dan lama ditinggalkan, sehingga generasi milenial tidak mengenal dan tidak mengetahui permainan tradisional itu.

“Banyak yang belum mengetahui permainan jenis ini. Kami ingin mengenalkan pesan moralnya itu bagaimana, termasuk untuk melestarikan permainan tradisional yang tidak dikenal oleh generasi muda,” ujarnya.

Dalam proses bermainnya ada syair yang dinyanyikan oleh para ibu-ibu. Berikut ini syair permainan Gerit-gerit Lancung yang berasal dari Kalurahan Pundungsari, Kapanewon Semin.

BAGIAN 1

Gerit-gerit lancung, Sedalu dalu lancung

Sudhak krompyong, Sudhak krompyong

Si krompyong tembe parane, Parane mangetan kana

Enggok sempal gerojogan, Sapa nggawa iku mau

Sing nggawa mesema ngguyu, Ditakoni ora ngaku

Melerok kaya satruku, Sir-sir pong dhele kopong

Kocak-kacik sisil uwong

BAGIAN 2

(setelah pemain tidak dapat menebak siapa yang membawa batu)

(Nama orang Yang dihukum) misal : Wastini Entuk Sekenthung

Tak Ledhung Sakota Kate Wana

Bayem Raja Donya

Londer Kelutono

Seblakono Kelutono Ndomble

Kacang Kawak Temu Kene

Rong Erong Dudu Sanak Dudu Kadang

Yen Mati Melu Kelangan

Carang Nggantung Gunung

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *