kuliner

Mencicipi Sajian Opor Ayam Kampung di Tengah Kota Wonosari

GUNUNGKIDUL,– Sajian opor ayam biasanya dinikmati saat lebaran saja sebagai menu utama menyambut momen berkumpulnya keluarga. Namun sekarang ini, olahan opor ayam dipadukan dengan makanan Jawa berbumbu rempah-rempah resep turun temurun bisa ditemukan di tengah Kota Wonosari.

Berlokasi di Gang Sindoro nomor 19, Jeruksari Wonosari atau tepatnya di belakang RSUD Wonosari, penggila kuliner bisa merasakan sensasi makan memuaskan dengan harga yang cukup murah di warung Opor Ayam Kampung Kulwer. Satu potong ayam kampung, satu mangkuk sayur lombok ijo, satu porsi sambal bawang, satu mangkuk oseng tempe bosok, satu mangkuk gudeg, satu ceting nasi, dan satu piring lalapan langsung disajikan dari dapur tradisional.

Daging ayam kampungnya cukup empuk, bumbu rempahnya merasuk dan kuat kuat terasa dari dalam daging. Kuah opornya cukup kental. Begitupula oseng tempe bosok yang cukup nikmat menggoyang lidah pelanggan. Sayur lombok hijaunya sangat khas olahan Bumi Handayani, santannya kental dan cabainya terbilang banyak namun pedasnya sesuai. Sayur gudeg daun pepayanya juga juga tak kalah menggoda. Sungguh masakan yang menggugah selera.

“Masakannya ini diolah dengan bumbu rahasia dari ibu yang berjualan lebih dulu sejak tahun 70an,” kata Pemilik warung Opor Kulwer, Ari.
Caranya memasak pun tak tanggung-tanggung, ia menggunakan kayu bakar bukan lagi kompor gas. Sehingga menciptakan cita rasa yang khas dan berbeda. Selain itu, teknik memasak ayam pun cukup lama agar bumbu lebih meresap dan dagingnya empuk.

Kombinasi opor ayam kampung, sayur lombok hijau dan gudeg di Rumah Makan Opor Ayam Kampung Kulwer begitu istimewa. Bagi pencinta kuliner, makan di sini tak bakal mengecewakan.

Saat hendak membayar, anda tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Mendapatkan sajian makanan khas yang komplit pelanggan hanya cukup mengeluarkan uang Rp35 ribu saja. Harga yang cukup murah dengan rasa yang berkualitas.

“Selain opor basah kami juga menyediakan opor kering atau goreng. Sehari kami bisa melayani sekitar 50 porsi bahkan lebih kalau ada pesanan,” papar dia.

Pelanggannya pun cukup beragam, berasal dari berbagai daerah. Bukan hanya kalangan tertentu saja di Gunungkidul, tapi mayoritas berasal dari luar daerah yang dengan sengaja datang ke Wonosari hanya karena ingin mencicipi Opor Ayam Kampung Kulwer. Penyebutan Kulwer sendiri berdasarkan lokasi rumah makan yang berada di Kulon Tower atau barat tower. Kulwer merupakan akronim Kulon Tower.

Pemilik Warung makan menegaskan, kuliner yang disediakan memang dihadirkan untuk memanjakan lidah pelanggannya melalui kelezatan kuliner lokal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *