GUNUNGKIDUL,– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul kembali melaksanakan kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC bersama Tim Kerja Zero TB dan Sinergi Sehat Indonesia. Kegiatan ini difasilitasi oleh pendanaan APBD Gunungkidul Tahun Anggaran 2024.
Pelaksanaan ACF ini merupakan kali kedua yang telah dilaksanakan Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menyasar seluruh Puskesmas di Kabupaten Gunungkidul. ACF bertujuan menemukan kasus tuberculosis (TBC) melalui serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan riwayat penyakit dan gejala, pemeriksaan dahak, pemeriksaan tuberculin, serta pemeriksaan rontgen dada dengan menggunakan portabel X-ray.
ACF Kabupaten Gunungkidul rencana akan berlangsung pada 24 April 2024 – 7 Juni 2024 meliputi 3000 sasaran yang tersebar di 30 Puskesmas. ACF putaran pertama dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Saptosari. Pada pelaksanaannya ACF diikuti ratusan warga yang cukup antusias.
Selain pemeriksaan screening TBC masyarakat diberikan paket pelayanan screening Penyakit Tidak Menular (PTM) yaitu pengukuran Tensi, Tinggi Badan, Berat badan, Lingkar Perut dan pemeriksaan gula darah.
dr. Yuyun Ika Pratiwi, M.PH, Kepala seksi P2PM dan Zoonosis membuka kegiatan ACF pertama kali di Puskesmas Saptosari yang dilaksanakan di Balai Padukuhan Bacak, Kalurahan Monggol, Kapanewon Saptosari. Dia berharap, pemeriksaan dapat mendapatkan hasil yang optimal dan memotret kondisi riil di lapangan.
“Kita dapat menemukan kasus TBC sehingga tercapai target penemuan kasus, setelah itu dapat ditindaklajuti pengobatannya dengan baik sampai sembuh. Selanjutnya dapat menjaring terduga TBC dari kontak erat pasien,” tuturnya.
Anggota tim kerja Zero TB Yogyakarta,Dani menyampaikan “kegiatan ini dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Kami harap semua sehat, kiranya nanti ditemukan hasil dapat ditindaklanjuti, terimakasih pada semua pihak yang terlibat, semoga aksi ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” harapnya.
Alim Nuriyanto sebagai staf program Sinergi Sehat Gunungkidul ikut memberikan pernyataan. Kata dia, apabila nanti hasil dari kegiatan ini ditemukan kasus TBC positif, pihaknya memohon ijin akan melakukan kegiatan investigasi kontak pada kontak erat dan kontak serumah, bukan untuk mencari yang sakit tapi untuk menyembuhkan yang sakit.
“Silahkan kegiatan ini dimanfaatkan, pemeriksaan dan pengobatannya gratis,” tukasnya.