kemiskinan

Pemkab Gunungkidul Terus Berupaya Turunkan Angka Kemiskinan

GUNUNGKIDUL,– Awal tahun ini pemerintah merilis angka kemiskinan Kabupaten Gunungkidul yang berada di angka 15,60 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan 0,26 persen yang cenderung tipis. Di tahun 2024, pemerintah optimis bisa menurunkan angka kemiskinan yang lebih besar dengan segudang program yang digagas.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohamad Arif Aldian mengungkapkan, berdasarkan data perhitungan dari BPS menyebutkan angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul sebesar 0,26 persen. Semula pada tahun 2022 angka kemiskinan berada di 15,86 persen kemudian turun menjadi 15,60 persen. Pemerintah sendiri tak menampik bila turunnya persentase kemiskinan cenderung tipis.

Menurutnya ada beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya mulai dari sudah tidak adanya program nasional Bansos di tahun 2023, hingga BPS yang menaikkan ambang batas kemiskinan menjadi Rp 382.249 per jiwa perbulannya. Dimana pada tahun 2022 lalu, garis batas kemiskinan yang dikeluarkan hanya Rp 350.739 saja.

Selain itu, kondisi ekonomi baik secara nasional dan internasional yang kurang optimal juga menjadi salah satu alasan kurang maksimalnya pengentasan kemiskinan di daerah. Tipisnya penurunan angka kemiskinan hampir merata di kabupaten atau kota di DIY pada tahun 2023 kemarin. Di tahun 2024 ini pemerintah mematok angka kemiskinan turun 1,60 persen sehingga menjadi 14 persen.

“Untuk tahun 2024 kami optimalkan kembali beberapa program yang membantu masyarakat untuk bangkit sehingga angka kemiskinan bisa menurun lebih optimal,” terang Mohamad Arif Aldian.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, upaya yang dilakukan pemerintah adalah pemenuhan hak warga Gunungkidul yang kurang mampu yaitu dengan diberikannya beberapa jenis bansos. Tidak hanya hal itu saja, ada juga upaya pemenuhan air bersih, sanitasi layak, pembekalan pada masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dalam menjalankan usaha mereka dan lain sebagainya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan hal yang sama. Penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul hanya 0,26 persen saja. Beberapa program digagas pemerintah untuk pengentasan kemiskinan di Gunungkidul.

“Untuk penurunan kemiskinan ini ada beberapa program stimulant untuk mendorong masyarakat menjadi mandiri seperti pelatihan, fasilitasi beberapa bidang, pemberian bantuan dan lain sebagainya. Penurunan angka kemiskinan, kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting menjadi fokus pembangunan di Gunungkidul,” ujar Sri Suhartanta.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menegaskan, dia akan terus menggenjot 3 program prioritas yang akan mendongkrak perekonomian masyarakat. Mulai dari investasi, pariwisata dan ekonomi kerakyatan. Adapun konsep Ekonomi Kerakyatan berwujud usaha sektor pertanian dan ekonomi kreatif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *