Upaya Kundha Kabudayan Gunungkidul Perkuat Penguasaan Sastra dan Bahasa Jawa

GUNUNGKIDUL,– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Kundha Kabudayan berupaya menjaga atau memperkuat penguasaan sastra dan bahasa Jawa. Hal ini karena seiring dengan berkembangnya waktu, penggunaan bahasa maupun penguasaan sastra Jawa mulai pudar. Masyarakat khususnya generasi milenial justru semakin fasih menggunakan bahasa asing, sedangkan kultur penguasaan bahasa daerah mulai melemah.

Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan, dengan berbagai akulturasi yang ada memang saat ini penggunaan bahasa daerah dan sastra Jawa cenderung menurun. Sedikit ada kekhawatiran dari pemerintah berkaitan dengan hal tersebut.

Maka dari itu berbagai program digagas oleh Kundha Kabudayan agar masyarakat tidak lupa dengan bahasa dan sastra Jawa.

“Kekhawatiran itu tentu ada, makanya kami berupaya untuk menggandeng masyarakat dan pemuda untuk lebih mengetahui mengenai sastra dan bahasa Jawa. Agar mereka tidak lupa, fasih dengan bahasa asing itu prestasi, tapi tentu jangan sampai apa yang menjadi budaya dan bahasa kita terlupakan,” ucap C. Agus Mantara.

Ia menjelaskan beberapa program yang digagas dan telah direalisasikan oleh Kundha Kabudayan sejak beberapa tahun lalu diantaranya, bimbingan atau pelatihan Sesorah, Pranatacara, Macapat dan lainnya. Pertunjukan ketoprak Jawa untuk anak-anak, remaja, dan dewasa pun diprogramkan untuk memperkuat penguasaan bahasa jawa.

“Di bidang lain juga kami upayakan ada, salah satunya dengan pertunjukan sandiwara berbahasa Jawa. Yang perlu digaris bawahi program ini untuk masyarakat umum dan pelajar,” jelasnya.

Disinggung mengenai koordinasi dengan Dinas Pendidikan mengenai pemantapan berbahasa Jawa, ia mengatakan sejak dulu sudah ada koordinasi. Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran yang masuk dalam Muatan Lokal. Di tengah gempuran akulturasi budaya, menurutnya semua lini memiliki peranan tersendiri.

Kundha Kabudayan juga memiliki program sinau bareng bersama dengan anak sekolah di tingkat SD, SMP, SMA/SMK untuk mengenal dan mendalami sastra dan bahasa Jawa

“Agar tidak tergerus dengan banyaknya budaya asing makanya kami berupaya untuk membentenginya,” tutup dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *