gesing

Sambut Beroperasinya Pelabuhan Gesing, Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Kapasitas Para Nelayan

GUNUNGKIDUL,– Pelabuhan Gesing yang berada di Pantai Gesing, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang digadang-gadang menjadi pelabuhan terbesar kedua di DIY setelah pelabuhan Pantai Sadeng, Girisubo. Proses pembangunannya pun telah selesai pada akhir tahun 2023. rencananya pelabuhan tersebut akan diresmikan di akhir tahun 2024 mendatang. Menyambut beroperasinya pelabuhan Gesing, Pemkab Gunungkidul memulai melakukan peningkatan kompetensi dan kemampuan para nelayan lokal.

Kepala Bidang Tangkap Ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan, pembangunan pelabuhan Gesing telah selesai di akhir tahun lalu. Pada masa pemeliharaan ini, rekanan melakukan pendalaman di beberapa titik kolam hal ini dimaksudkan agar nantinya kapal-kapal besar dapat masuk ke pelabuhan yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar tersebut.  Selain itu juga masih ada aktivitas pengerukan sisa-sisa material blasting (peledakan).

“Secara formal kontrak sudah selesai, di masa pemeliharaan ini digunakan oleh rekanan untuk penanganan di beberapa titik,” kata Wahid Supriyadi baru-baru ini.

Ia menjelaskan, sejak akhir tahun lalu kapal-kapal kecil sudah mulai beroperasi di pelabuhan ini. Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga sudah mulai masuk berkisar Rp3 juta. Rencananya pelabuhan yang digadang-gadang menjadi “Tourism Fishing Port” atau pelabuhan perikanan berbasis pariwisata ini akan diresmikan menjelang akhir tahun 2024 oleh Gubernur DIY.

Menyambut beroperasinya Pelabuhan Gesing, DKP Gunungkidul, mulai melakukan peningkatan kapasitas dan kompetensi para nelayan lokal ini penting dilakukan. Agar warga atau nelayan lokal tidak hanya sekedar menjadi penonton saja dengan potensi daerah yang dimiliki. Kaderisasi dan fasilitasi telah dilakukan oleh DKP Gunungkidul.

“Kelompok nelayan disana (Gesing) kami usulkan bantuan kapal lebih dari 10 gross ton dari Pemda DIY. Dan puji syukur ada 2 kelompok yang mendapatkannya. Nanti juga ada pelatihan pengoperasionalannya, karena kan nelayan disini rerata mengoperasikan kapal di bawah 5 gross ton dengan spesifikasi perahu motor tempel (PMT),” ucapnya.

Selain itu, pembentukan nelayan-nelayan baru juga dilakukan untuk menyesuaikan modernisasi, termasuk rumah tangga nelayan yang tergabung dalam Kelompok Pengolah Pemasar diberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan. Pada awal tahun 2024 ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota DPR RI melakukan kunjungan dan pemantauan ke Pelabuhan Gesing. Diharapkan kedepan pemerintah dan pengelola pelabuhan dapat mengutamakan nelayan kecil dalam pemanfaatan pelabuhan tersebut.

“Untuk kelompok pengolah kami berikan pelatihan pengolahan dan lainnya sehingga kedepan bisa memberikan nilai tambah terhadap hasil tangkapan. Jangan sampai warga local justru hanya jadi penonton saja,” jelas Wahid.

 “Bersyukur pada kunjungan itu kami juga mendapatkan bantuan kapal sekoci, ini kami tindak lanjuti dengan pemberkasan dan mencari nelayan yang sudah siap mengoperasikan kapal tersebut,” tutup Wahid.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *