GUNUNGKIDUL,– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul mencatat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 ini cukup tinggi yaitu 85 persen. Jumlah ini disebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah di Kabupaten Gunungkidul.
Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti mencatat partisipasi pemilih pada pemilu 2024 mengalami peningkatan sekitar 3 persen. Dimana pada pemilu 2019 lalu hanya berada di angka 82 persen dan pada pemilu 14 Februari 2024 kemarin menyentuh 85 persen.
“Partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 ini tertinggi sepanjang sejarah pelaksanaan Pemilu di Gunungkidul,” kata Asih Nuryanti saat dikonfirmasi.
Berbagai hal menurutnya menjadi faktor yang mendorong meningkat dan tingginya partisipasi pemilih. Mulai dari kesadaran mengenai pentingnya berdemokrasi dan beberapa hal lainnya.
“Mungkin berkaitan atau berhubungan dengan antusiasme masyarakat dengan calon yang dipilih dari Presiden Wakil Presiden, DPD hingga anggota dewan,” imbuh dia.
Partisipasi yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya ini tentu menjadi sebuah prestasi bagi KPU daerah. Bagaimana tidak, jauh sebelum pelaksanaan Pemilu, petugas penyelenggara pemilihan umum dari tingkat berjenjang terus mensosialisasikan dan mengkampanyekan ke pemilih tetap untuk menggunakan hak pilih mereka pada pesta demokrasi. Masyarakat juga dianggap sudah mulai melek akan pendidikan politik dan pentingnya demokrasi.
Selain pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif pada 14 Februari kemarin, tahun 2024 ini pemerintah juga akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul pada akhir tahun mendatang.
Disinggung mengenai target partisipasi pemilih pada Pilkada 2024, Asih mengatakan jika hal tersebut masih dalam pembahasan KPU dengan stakeholder lainnya. Jika mengacu pada grafik partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 berada di angka 80 persen.
“Target partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mendatang masih dalam pembahasan bersama,” pungkas dia.